TRX NEWS – Jeff Bezos mengundurkan diri sebagai CEO Amazon. Dia sekarang akan menjabat sebagai ketua eksekutif perusahaannya.
Melansir Bloomberg, Rabu (3/2/2021), pria berkepala plontos ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 188 miliar atau setara Rp 2,632 triliun (berdasarkan kurs USD Rp 14.000). Kekayaan Jeff Bezos setara dengan APBN Indonesia 2021 sebesar Rp 2.750 triliun.
Amazon adalah toko e-commerce terbesar di dunia. Perusahaan yang berbasis di Seattle ini menjual buku, peralatan rumah tangga, dan produk lainnya melalui situs andalannya. Selain itu, Amazon mengontrol rantai Whole Foods dan menawarkan layanan komputasi awan dan streaming video.
Sebelumnya, Jeff Bezos menyerahkan peran CEO kepada Andy Jassy pada akhir tahun ini. Menurut Amazon, Bezos akan mengambil alih jabatan ketua eksekutif sekitar kuartal ketiga tahun 2021. Saat itulah Andy Jassy akan mengambil alih sebagai CEO Amazon.
Saat ini, Jassy adalah CEO Amazon Web Services (AWS). Faktanya, Jassy telah memimpin di sana sejak AWS pertama kali dibuat. Dia sebelumnya memegang beberapa posisi kepemimpinan di Amazon setelah bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 1997.
Dalam suratnya kepada karyawan yang diterbitkan Amazon, Bezos menggambarkan keputusan mundur dari jabatan CEO sebagai salah satu prioritasnya.
“Menjadi CEO Amazon adalah tanggung jawab yang besar dan membutuhkan banyak waktu. Ketika Anda mempunyai tanggung jawab seperti itu, sulit untuk memperhatikan hal lain. “Sebagai CEO, saya akan tetap terlibat dalam inisiatif penting Amazon sambil memiliki waktu dan energi untuk fokus pada Day 1 Fund, Bezos Earth Fund, Blue Origin, The Washington Post dan kepentingan saya yang lain,” kata Bezos. .
Bezos juga mengatakan dia tidak pernah memiliki energi lebih dan tidak akan pensiun. “Saya sangat gembira dengan dampak yang saya pikir dapat dihasilkan oleh organisasi ini,” katanya.
Apalagi keputusan yang diambil Bezos di luar dugaan. Dia mengubah Amazon dari awal yang goyah menjadi raksasa ritel. Faktanya, selama pandemi, Amazon mengalami peningkatan pembelian online karena masyarakat berusaha untuk tinggal di rumah. (BAHU)