TRX NEWS – Tak berlebihan jika dikatakan bahwa Bandung adalah surganya kuliner lezat. Karena setiap berkunjung ke kota ini selalu ada masakan khas yang bisa dibawa pulang.
Salah satunya adalah produk kue macaron buatan Myra Cookies. Seperti diketahui, macaron merupakan manisan berukuran kecil, cantik, dan berwarna-warni yang berasal dari Perancis.
Melihat peluang penjualan macarons di Bandung saat itu, pemilik Myra Cookies, Endah Parmatasari, berinisiatif memulai usahanya dengan macarons sebagai produk komersial. Semua bermula pada tahun 2017 dari hobinya membuat biskuit untuk anak-anak, khususnya saat lebaran. Dari situlah ia terpacu untuk memulai usaha sendiri.
“Nama Myra diambil dari nama putri bungsu saya. Pada tahun 2019 saya berkesempatan mengikuti kursus pelatihan di Bandung. “Dari situ saya dikenalkan dengan beberapa partner besar, termasuk supermarket ternama, untuk memasarkan produk pastry saya,” kata Endah, Rabu (24/7/2024).
Sayangnya, pandemi yang terjadi pada tahun 2020 membuat Endah tidak pernah mendapatkan sertifikasi Halal untuk produknya, karena syarat utamanya adalah menjual produknya di supermarket ternama.
Setelah penantian selama setahun, Endah akhirnya mendapatkan sertifikasi Halal dan menciptakan kemasan menarik untuk Myra Cookies. Ia mulai memasarkan produk Crispy Macaron Myra Cookies di beberapa supermarket rekanan yang ia kenal.
Seiring berjalannya waktu, Endah mampu menjual produk komersialnya di etalase UMKM yang tersedia di banyak supermarket ternama di Bandung dan Cirebon. Pada April 2021, Endah mencoba bergabung dengan BRIncubator atau Inkubator Bisnis UMKM di Bandung. Program inkubasi dan akselerasi bisnis ini diselenggarakan BRI bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN Bandung.
“Saya awalnya tidak berekspektasi apa pun, namun dari ribuan peserta UMKM yang mengikuti BRIncubator, saya terpilih masuk 100 besar hingga akhirnya berhasil masuk 10 besar. Setelah itu, saya mengikuti berbagai kursus pelatihan mendapat banyak ilmu dan akhirnya menyadari bahwa saya memiliki keterampilan untuk membangun bisnis. Harus ada visi dan misi yang jelas, legitimasi, struktur organisasi, jenis strategi bisnis dan hal-hal penting lainnya terkait pengembangan bisnis” yang saya geluti. menjalani inkubator bisnis selama kurang lebih 6 bulan,” kata Endah.
Keunggulan macaron renyah adalah dibuat dengan tepung almond, putih telur, dan gula. Produk Myra Cookies selain bersertifikat Halal juga terdaftar di Dinas Kesehatan. Menurut Endah, produk tersebut tidak menggunakan bahan pengawet namun mampu bertahan sekitar satu tahun.
Selain Crispy Macaron, produk andalan Myra Cookies lainnya adalah Pampyrone yang menggunakan gula palem dan Macana alias Peanut Macaron. Selain tersedia di berbagai supermarket ternama di Bandung, produk Myra Cookies juga tersedia secara online.
Dengan besarnya bisnis Myra Cookies, Endah mengaku usahanya bisa mendatangkan penghasilan hingga Rp 500 juta per bulan. Padahal, awalnya ia menggunakan modal pribadinya dengan menjual sebagian asetnya. Namun berkat dukungan yang baik dari BRIncubator, Mayra Cookies tidak hanya mampu menjual produknya di Bandung saja, namun juga merambah ke berbagai supermarket dan toko oleh-oleh besar dari Jabodetabek hingga Jawa Tengah.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Myra Cookies kini telah memberdayakan 40 karyawan. Menariknya, Endah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di tempat produksi. Selain itu berkat BRIncubator, Maira Cookies juga sering mengikuti bazar dan pameran UMKM yang diselenggarakan oleh Rumah Kreatif BUMN di Jakarta. Endah juga berharap dengan komitmen tersebut, biskuit Maira dapat diakui sebagai jajanan favorit keluarga Indonesia di masa depan.
Pada kesempatan lain, Supari, Direktur Bisnis Mikro BIS, menyampaikan bahwa BIS tetap berkomitmen mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia.
“Secara keseluruhan, strategi wirausaha mikro BIS ke depan akan fokus pada pemberdayaan sebelum pembiayaan. BIS sebagai bank yang berkomitmen terhadap UMKM memiliki kerangka pemberdayaan mulai dari tahap pondasi hingga integrasi dan interkoneksi,” kata Supari.
(Grace Fiancyah)