TRX NEWS – Harga minyak sawit mentah (CPO) naik tajam pada Jumat (4 Oktober 2024) karena kontrak minyak kedelai di Chicago naik dan ringgit melemah.
Kontrak berjangka CPO Bursa Malaysia naik 3,37% pada pukul 03.40 WIB pada hari Jumat, menurut data pasar. hingga MYR 4323 per ton per hari.
Terakhir kali CPO berjangka diperdagangkan di atas level psikologis 4.300 adalah pada pertengahan tahun 2022.
Dengan demikian, harga CPO telah menguat sebesar 6% year-to-date, kenaikan ketiga dalam seminggu.
Dilaporkan bahwa Komisi Eropa mungkin mengusulkan penundaan satu tahun dalam penerapan peraturan yang melarang impor barang-barang yang terkait dengan deforestasi, menyusul seruan dari industri dan pemerintah di seluruh dunia.
Importir utama India diperkirakan akan tetap kuat dalam permintaan menjelang Diwali dalam waktu dekat, dengan dampak dari pelonggaran bea masuk yang meningkat.
Harga minyak mencapai level tertinggi dalam empat minggu di pasar energi dan diperkirakan akan mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Maret 2023.
Indonesia akan menaikkan harga dasar minyak sawit mentah (CPO) dalam negeri menjadi $893,64 per ton pada bulan Oktober dari $839,53 pada bulan September.
Harga baru akan ditetapkan sebesar $74 per ton untuk ekspor bulan Oktober. Indonesia juga mengenakan pajak sebesar 7,5 persen terhadap ekspor CPO di atas nilai referensi.
Sedangkan pajak produk olahan minyak sawit berkisar antara 3 hingga 6 persen dari harga referensi. Aturan yang mengatur harga referensi belum dipublikasikan.
Dari sisi pasokan, produsen besar menghadapi masalah cuaca hingga pertengahan Oktober, sehingga menambah kekhawatiran pasokan.
Penutupan bursa Dalian pada 7 Oktober akibat libur selama seminggu di Tiongkok membuat sebagian trader enggan menaikkan posisinya.
Impor minyak sawit UE untuk musim 2024/25 mencapai 645.000 ton pada tanggal 29 September, turun 36% dari tahun lalu. (Aldo Fernando)