TRX NEWS – Banyak investor memperkirakan Amerika Serikat (AS) akan terjerumus ke dalam situasi no-landing karena pertumbuhan ekonomi tetap kuat dan inflasi tahunan tidak turun ke target 2%.
Dilaporkan dari Bloomberg, Senin (10 Juli 2024), pasar tenaga kerja AS semakin memperkuat skenario no-landing setelah mencatatkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan pada September 2024. Di sisi lain, risiko kenaikan inflasi kembali membayangi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan. Timur Tengah mungkin menyebabkan harga minyak dunia naik.
“Kemungkinan tidak ada pendaratan semakin besar,” kata Tracy Chen, manajer portofolio di Brandywine Global Investment Management.
Bulan lalu, Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin untuk meningkatkan pasar tenaga kerja yang tampak lesu pada saat itu. Jika pasar tenaga kerja terus melemah, bank sentral AS sedang mempertimbangkan penurunan suku bunga secara besar-besaran.
Namun, pasar tenaga kerja mencatat tambahan 250 ribu pekerjaan pada bulan lalu, jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1% dari 4,2% bulan lalu.
“Memotong suku bunga sebesar 50 basis poin hampir mustahil,” kata Chen.
Sebelumnya, investor memperkirakan skenario soft landing atau hard landing. Soft landing terjadi ketika AS berhasil mencapai target inflasi tanpa mengalami resesi, sedangkan hard landing terjadi ketika AS mencapai target inflasi dengan perlambatan ekonomi yang tajam.
“(Jika landing tidak terjadi), The Fed bisa saja berhenti memangkas suku bunga atau bahkan harus menaikkannya lagi,” kata pengamat DWS Americas George Catrambone. (Wahyu Dwi Angoro)