TRX NEWS – Terjerat pemberitaan palsu (fake) di media sosial dan takut jarum suntik, warga sebuah desa di Kabupaten Alor, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memilih mengungsi dari desanya dan bersembunyi di hutan.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, peristiwa pelarian warga desa ini pertama kali diketahui Aipda Do Minggus Bole Dede dari Babinkamtibma yang datang ke desa tersebut. Warga memilih bersembunyi di hutan karena panik dan takut setelah membaca informasi palsu mengenai vaksin Covid-19.
“Mereka bersembunyi di hutan karena banyak membaca berita di media sosial dan informasi lainnya sehingga takut,” ujarnya, Jumat (19/2/2021).
Kemudian Aipda Do Minggus dari Babinkamtibma yang datang ke desa tersebut menemui pengurus RT 05. Mereka kemudian menemui warga yang bersembunyi di pepohonan dan mengoreksi informasi palsu yang diterima masyarakat.
Setelah mendapat penjelasan dari pihak berwenang, sebagian warga memilih kembali ke desa, meski sebagian warga masih bertahan di dalam hutan.
“Ada juga yang tinggal di hutan karena dekat dengan kebun yang akan dipanen. Jadi tidak ikut bersembunyi karena takut vaksin. Warga sudah paham dan siap menerima vaksin,” ujarnya.
Agustinus mengaku, melalui Dinas Kesehatan, Puskesmas setempat, dan Satgas Covid, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk terus melakukan sosialisasi vaksin secara intensif agar tidak ada lagi kesalahpahaman di kalangan warga.
Kapolres mengatakan, pihaknya secara kelembagaan telah membentuk desa berketahanan di wilayah tersebut. Salah satu yang paling terpelajar di Kecamatan Teluk Mutiara. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah dengan tingkat penularan Covid-19 tertinggi.
“Dan desa yang kasar ini memberikan dampak yang baik. Tingkat penularan mulai menurun secara bertahap,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama semua pihak mulai dari tokoh masyarakat, perangkat desa, tokoh agama, dinas kesehatan hingga satgas terus melakukan sosialisasi agar pemahaman masyarakat terhadap vaksin dapat meningkat dan upaya pencegahan penularan Covid dapat terus berjalan. di bidang ini. Sehat (RAM)