TRX NEWS – Harga minyak mentah global kembali turun pada perdagangan Rabu (10/09/2024) seiring melemahnya permintaan dan meningkatnya pasokan minyak Amerika Serikat (AS) meredam kekhawatiran akan segera terjadinya serangan Israel terhadap Iran.
Minyak mentah berjangka Brent turun 0,88% menjadi $76,76 per barel, sementara minyak mentah berjangka WTI turun 0,74% menjadi $73,37 per barel pada hari Rabu, menurut data pasar.
Harga minyak sedang mengalami koreksi setelah naik 13 persen pasca serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober, sementara respons Israel masih ditunggu.
Menurut MT Newswires pada Rabu (9/10), perang yang meluas di Timur Tengah dapat mengancam pasokan dari Teluk Persia. Namun, lemahnya fundamental kembali menjadi kekhawatiran karena permintaan masih rendah dan pasokan terus meningkat.
Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan peningkatan signifikan dalam persediaan minyak mentah AS hampir 11 juta barel, jauh lebih besar dari perkiraan.
Dalam survei mingguannya, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak AS naik 5,8 juta barel pada pekan lalu, jauh di atas perkiraan konsensus kenaikan dua juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Reuters.
Tiongkok menambah pandangan bearishnya pada hari Selasa karena menolak menawarkan stimulus tambahan untuk mendukung perekonomiannya yang lesu, yang telah mengurangi pertumbuhan permintaan dari importir terbesarnya.
EIA juga menegaskan kembali perkiraannya pada hari Selasa bahwa pertumbuhan permintaan Tiongkok pada tahun 2024 akan meningkat hanya sebesar 0,1 juta barel per hari pada tahun ini dan memperkirakan pertumbuhan permintaan sebesar 0,3 juta barel per hari pada tahun 2025.
Meskipun tidak ada tindakan militer dari Israel dan tidak ada tindakan baru di Tiongkok pada hari Senin, harga minyak mentah turun lebih dari 4%, sebuah pengingat bahwa tanpa risiko geopolitik dan stimulus dari Tiongkok, Brent dapat diperdagangkan mendekati 70 dolar dari 80 dolar. “. Demikian disampaikan Saxo Bank, dilansir MT Newswires, Rabu (9/10).
Sementara itu, Badai Milton akan melanda Gulf Coast Florida, yang dapat mengganggu pasokan bensin di salah satu negara bagian konsumen terbesar di AS. (Aldo Fernando)