Interview with Leaders: Strategi Bangkit Unilever (UNVR) Pasca Pandemi

“Pemimpin pasar tidak membicarakan pangsa pasar. kita berbicara tentang bagaimana menggerakkan pasar. itu adalah tanggung jawab kami sebagai pemain terbesar di pasar.”

TRX NEWS – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) baru saja menutup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta pada Rabu (15 Juni 2022). Beberapa solusi disepakati dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah penggunaan laba bersih perseroan tahun 2021 yang sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sebanyak-banyaknya Rp 84 per saham.

RUPS tidak hanya menentukan pembagian dividen tetapi juga pergantian direksi dan pengurus perusahaan. Selain itu, pada saat yang sama, perseroan juga mengumumkan hasil bisnisnya pada kuartal I tahun 2022 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 2 triliun, meningkat 19% dibandingkan rekor laba periode yang sama tahun lalu.

Di sela-sela RUPS, COO UNVR Ira Noviarti menyempatkan diri untuk menyapa dan berbincang dengan awak media, membahas beragam topik mulai dari update perusahaan, strategi pemulihan pascapandemi hingga perkembangan bisnis UNVR. sepertinya di masa depan. Berikut beberapa poin penting yang dibahas dalam wawancara tersebut.

Q: Kali ini, mari kita mulai pembicaraan dengan perkembangan terkini mengenai bisnis UNVR. Kita tahu bahwa Unilever adalah pemimpin pasar di Indonesia berkat pilihan produknya yang luas. Namun kita juga tahu bahwa kompetitor di pasar juga mencatatkan tingkat penetrasi yang tidak bisa dianggap remeh. Jadi seberapa besar kendali yang dimiliki UNVR terhadap pasar sejauh ini? Apakah masih aman? Apakah kehadiran kompetitor mulai mengintimidasi Anda?

Jawaban: Seperti yang Anda ketahui, kami adalah pemain lama di pasar Indonesia dan tentunya keterlibatan pelanggan tidak perlu diragukan lagi. Apakah UNVR masih menjadi pemimpin pasar? Ya, tentu saja. Apakah cocok untuk semua segmen produk? Kami dapat mengatakan bahwa sejauh ini kami memiliki 15 kategori produk, di mana kami adalah pemimpin dalam 13 kategori. Bahkan, di beberapa kategori, penguasaan kami cukup tinggi, mungkin lebih dari 50% dan tertinggal cukup jauh dari pesaing terdekat kami. Di 2 kategori sisanya, kami menjadi kandidat utama di posisi ke-2 dengan gap yang cukup moderat.

Pertanyaan: Lalu apa tujuan UNVR? Apa maksudnya menjadi nomor satu di 15 kategori tersebut? Atau ada beberapa kategori yang tidak dipedulikan UNVR sehingga tidak perlu menjadi pemimpin pasar?

A: Tentu saja (Tujuan Unilever adalah menjadi pemimpin pasar di 15 kategori ini. Tapi secara keseluruhan, kami sekarang adalah pemimpin pasar. Itu benar. Dan menurut pendapat saya, pemimpin pasar bukan lagi tentang pemimpin pasar tetapi bukan lagi tentang pangsa pasar tetapi tentang amanah kita sebagai pemimpin pasar.

T: Apa artinya ini?

A: Sekarang kita sudah menjadi pemimpin pasar, apa selanjutnya? Apakah kita masih hanya berkutat pada berapa persentase pangsa pasar yang akan kita miliki dan kuasai? TIDAK. Kita harus bisa berpikir lebih jauh. Lupakan saja. Apa ini? Secara khusus, bagaimana kita bisa menggerakkan pasar. Itu adalah tanggung jawab kami. Karena ketika pasar bergerak maka pasar berkembang dan perekonomian pun ikut berkembang. Dari situ tentunya kita juga berpikir dari segi perdagangan, kita juga menopang perekonomian negara secara keseluruhan. Jika tidak, pasar akan selalu seperti ini. Tidak ada perkembangan. Tugas pemimpin pasar adalah menjaga pasar tetap bergerak. Tumbuh ke depan. Bagaimana pembeli yang awalnya hanya sensitif terhadap harga bisa mencari produk murah tapi berkualitas? Bagaimana kita dapat memberikan lebih banyak peluang, nilai lebih kepada pelanggan. Ini adalah tanggung jawab kami, lebih dari sekadar memikirkan penguasaan pasar.

Pertanyaan: Lalu apa yang dilakukan UNVR terhadap gambar ini? Apa strategi dan kebijakan UNVR untuk melayani pelanggan dengan lebih baik?

Jawaban: Berdasarkan hasil riset yang kami kumpulkan, peta pasar Indonesia cukup banyak mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Bahwa sebagian besar pasar masih didominasi oleh segmen menengah dan kami merupakan pemain dominan di sana. Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhannya, segmen kelas menengah tumbuh paling cepat. Setelah pandemi ini, mungkin dua atau tiga kali. Oleh karena itu, pada segmen ini persaingan pasar tidak hanya soal harga. Strategi masa depan kami adalah untuk lebih mendorong pertumbuhan segmen ini karena kami dapat menawarkan lebih dari sekedar harga rendah. Miliki strategi bonus. Dan itu juga bagian dari apa yang saya sebutkan sebelumnya, yaitu menggerakkan pasar ke arah yang lebih baik. Lebih berkualitas.

Pertanyaan: Jadi kedepannya produk UNVR lebih banyak bermain di segmen high-end?

J: Tidak. Kami melakukan yang terbaik sambil mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin pasar yang sangat kuat di segmen kelas menengah. Oleh karena itu, ketersediaan produk akan tetap sama. Terlihat produk kami seperti sampo kemasan, Royco, kecap Bango dengan harga Rp 500, Rp 1000, Rp 2000, dan Rp 5000 masih beredar di pasaran. Sebenarnya kami tidak akan menghapusnya. Namun lebih dari itu, kami menantang merek-merek yang sudah kuat di segmen kelas menengah seperti Pepsodent, Clear, Lifebuoy, dll. untuk mendominasi pasar kelas atas. Kami ingin lebih berkembang di segmen ini. Setidaknya sama dengan laju pertumbuhan industri. Tapi kami ingin lebih. Pertumbuhan industri dua atau tiga kali lipat jika memungkinkan. Oleh karena itu, segmen ini bisa berkontribusi lebih besar terhadap kinerja perseroan dalam beberapa tahun ke depan. Dan sebagai salah satu pilar utama, selain yang saya sampaikan tadi, kami juga akan mempertahankan penguasaan di segmen menengah.

Q: Apa kontribusi segmen menengah terhadap kinerja UNVR secara keseluruhan? Dan seberapa besar pertumbuhan yang ingin Anda capai?

A: Kami tidak bisa memastikannya karena memang berbeda di masing-masing 15 kategori produk. Tapi rata-rata bisa dikatakan sekitar 20-30 persen. Kurang lebih dalam rentang tersebut. Apa tujuannya? Kami berharap kami bisa melakukannya, setidaknya dua kali lebih cepat.

Pertanyaan: Bagaimana caranya?

A: Memperluas cakupan pasar. Bagi brand yang sudah sangat kuat di segmen mid-range, kami juga menantang mereka untuk menembus segmen mid-range. Misalnya saja di industri pasta gigi, semua orang tahu bahwa merek Pepsodent sudah sangat kuat. Sejak itu kami juga meluncurkan Sensodyne, Pepsodent Cavity Teeth dan produk serupa untuk segmen menengah. Lalu di personal care kami juga punya Makarizo. Di sela-sela itu kami memiliki kolam dan kemudian kami juga meluncurkan sesuatu seperti serum Ponds Gluta. Masih ada lagi. Pada dasarnya, kami mempunyai dua pilihan untuk menembus segmen menengah, yaitu menggunakan merek yang sudah sangat kuat di pasar kami seperti Pepsodent dan Lifebuoy, atau menggunakan merek asing yang kuat untuk membantu kami di sini.

Q: Apa strategi unik UNVR untuk menjaga kinerja perusahaan tetap maksimal tanpa menimbulkan biaya?

J: Secara keseluruhan, kami memiliki lima strategi utama perusahaan jangka panjang. Peningkatan premi ini salah satunya, seiring dengan diversifikasi portofolio dari segmen mid-range yang menjadi kekuatan inti perusahaan. Selain itu, kami memperkuat dan mengaktifkan potensi penuh dari merek-merek inti Unilever melalui inovasi-inovasi terdepan yang mendorong konsumsi konsumen. Kami tahu bahwa meskipun Unilever memiliki pangsa pasar yang besar, namun total konsumsi produk kami di Indonesia masih cukup rendah. Jadi kami tetap yakin bahwa kami memiliki cukup ruang untuk tumbuh kembali secara optimal. Misalnya saja di industri pasta gigi, kita tahu merek Pepsodent punya kekuatan yang begitu besar. Namun kita tetap bisa memaksimalkannya karena budaya kita masih membatasi menyikat gigi hanya satu kali sehari. Itu sebabnya kita dididik tentang standar menyikat gigi minimal dua kali sehari. Maka penting untuk menyikat gigi di malam hari. Atau menggunakan pelembap yang meskipun bernilai baik, namun belum optimal untuk kebutuhan masyarakat. Masih banyak orang yang hanya menggunakan pelembap pada saat-saat penting tertentu, sehingga hanya boleh menggunakannya seminggu sekali atau bahkan dua kali sebulan. Semua itu bisa kita dorong, tentunya selain kinerja perusahaan yang maksimal, ada juga nilai yang kita berikan kepada pelanggan, masyarakat, komunitas, bangsa kita agar memiliki kebiasaan atau gaya hidup yang lebih baik. 

Q: Apa lagi selain memberi manfaat dan meningkatkan potensi konsumsi masyarakat?

Jawaban: Masih ada tiga solusi yaitu memperkuat kepemimpinan di key channel khususnya GT dan modern commerce dan e-commerce sebagai channel masa depan kita. Kemudian menjadi pemimpin dalam kemampuan digital dan berbasis data, mempertahankan posisi Unilever sebagai pemimpin bisnis berkelanjutan tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi pemegang sahamnya, masyarakat dan tentu saja seluruh negara kita. Saat itu, kita sebagai pemimpin pasar tidak lagi sekedar berbicara tentang menguasai pasar, tidak lagi sekedar bersaing memperebutkan “kue bisnis” dengan kompetitor, tetapi seperti yang saya katakan di awal, Kita akan berkembang bersama. Masyarakat Indonesia bersama masyarakat membangun sesuatu untuk negara kita. Untuk negara kita. Mari kita tumbuh bersama menjadi lebih baik bersama. Ini adalah tujuan, aspirasi dan tanggung jawab kami.

(TSA)

Related Posts

Dukung Lahirnya SDM Unggul, BRI Peduli Renovasi SD Negeri di Riau

TRX NEWS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BRI) BRI ikut berperan dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik melalui…

Aktris Amerika Dolly Parton Janji Beri Bantuan USD6 Juta untuk Badai Helene

TRX NEWS – Aktris Amerika Dolly Parton menjanjikan bantuan sebesar 6 juta dolar setelah Badai Helena. Uang tersebut berasal dari dirinya sendiri, dari kerajaan bisnis Dollywood miliknya, dan dari kerja…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Meninggal Terjatuh dari Balkon Hotel, Simak Perjalanan Karier Liam Payne Eks Personel One Direction

Meninggal Terjatuh dari Balkon Hotel, Simak Perjalanan Karier Liam Payne Eks Personel One Direction

Kisah Sukses Penjual Soto: Manut Nasihat Ibu, Berjaya Wirausaha hingga Buka 127 Cabang

Kisah Sukses Penjual Soto: Manut Nasihat Ibu, Berjaya Wirausaha hingga Buka 127 Cabang

Dukung Lahirnya SDM Unggul, BRI Peduli Renovasi SD Negeri di Riau

Dukung Lahirnya SDM Unggul, BRI Peduli Renovasi SD Negeri di Riau

Apa itu YouTube Shopping Affiliate? Ini Kata Raditya Dika

Apa itu YouTube Shopping Affiliate? Ini Kata Raditya Dika

IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional

IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional