TRX NEWS-Artikel ini mengulas kisah sukses Johari Zein, salah satu orang yang ikut mengembangkan PT Tiki Lane Nugraha Ekakuir atau JNE, salah satu perusahaan pengiriman parsel ternama di Indonesia.
Johari lahir pada 16 April 1954 di Medan dan menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata Trishakti pada tahun 1973-1976.
Sebelum bergabung dengan JNE, Johari bekerja sebagai supervisor kasir kantor di Jakarta Hilton International pada tahun 1976. Kariernya berlanjut di Skypac International Jakarta pada tahun 1980.
Johari kemudian naik jabatan menjadi General Manager di Pronto Rekakuir Jakarta pada tahun 1984. Ia menikah dengan istrinya Nurlela dan masuk Islam pada tahun 1982, kemudian pada tahun 1990 ia bergabung dengan JNE yang kemudian bernama Tiki JNE.
TIKI JNE didirikan oleh Soeprapto Soeparno, sedangkan Johari Zein turut serta mengharumkan perusahaan tersebut. Sejak tahun 2016, beliau menjabat sebagai Pimpinan Perseroan. Halaman LinkedIn-nya menyebutkan dia juga menjabat sebagai CEO sejak November 1990.
Selain JNE, Johari juga mendirikan perusahaan lain. Contohnya seperti GBMI, Omiyago, Kolase, Gorilla, Alien, dan Paxel. Paxel juga merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman paket ekspres.
Johari Zeen adalah seorang mualaf yang membangun JNE dengan perspektif manajemen spiritual dimana bisnis fokus pada menghasilkan keuntungan, sekaligus berbagi hal-hal baik dengan sesama.
Di channel YouTube Coach Yudi Chandra, Johari berbagi cerita betapa JNE kerap mengadakan acara untuk anak yatim.
“Anak-anak kita ajak makan di restoran yang suasananya baru. Nonton film bareng kalau ada film yang cocok. Kita ajak anak-anak belanja bareng ke supermarket. Menyenangkan sekali, membantu anak-anak.” berlatih banyak hal,” ujarnya. berbicara.
Ia berbagi cerita bagaimana JNE membantu banyak orang mendapatkan pekerjaan saat krisis ekonomi tahun 1998 di Johor, banyak orang yang terkena PHK dan banyak yang memulai usaha kecil-kecilan untuk menghasilkan pendapatan.
JNE menawarkan orang-orang tersebut untuk menjadi agen dengan modal minim, karena bisnis yang mereka jalankan sejalan dengan bisnis JNE. Perusahaan juga menyediakan timbangan. Banyak sekali orang yang ingin bergabung menjadi agen.
Pada penghujung tahun 2000, bisnis online mulai berkembang di Indonesia, antara lain dengan maraknya platform dagang kuskus dan sejenisnya. Memasuki tahun 2010, JNE mulai mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1 triliun per tahun.
Penjualan ini telah tumbuh 30-40% setiap tahun berikutnya sejak 2010 berkat beberapa dealer. Johar menilai hal ini merupakan berkah dari niat baik JNE dalam membantu masyarakat yang terkena dampak PHK pada tahun 1998.
“Menurut saya, suatu keajaiban pada tahun 1998 kita membiarkan masyarakat berbisnis keagenan tanpa mengetahui bagaimana perkembangan dunia bisnis. Saat itu kami tidak menyangka bahwa penjualan online akan tumbuh begitu cepat, namun 10 tahun kemudian penjualan online menjadi populer.” model bisnis,” kenangnya.
Hal ini akhirnya menjadikan JNE sebagai perusahaan pengiriman paket yang dominan pada awal perkembangan bisnis online di Indonesia.
Begitulah kisah sukses Johari Zeen, seorang mualaf yang turut membesarkan nama JNE.
(Nadia Kurnia)