TRX NEWS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang konsisten menerapkan praktik Environmental, Social, dan Governance (ESG) sejalan dengan komitmen perusahaan dalam pemberdayaan UMKM.
BRI menjadi salah satu perusahaan dengan skor ESG terbaik, kata Teddy Bharat, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Manajemen Teknologi dan Informasi, Kementerian BUMN.
“BRI merupakan salah satu perusahaan dengan skor ESG terbaik,” kata Teddy dalam keterangan resmi, Senin (30/9/2024) pada konferensi Green Initiative 2024.
Teddy mengatakan, pencapaian ESG BRI merupakan hasil dedikasi dan kerja keras yang tiada henti. Ia mengatakan, fokus BRI pada pembiayaan UMKM serta sektor pangan dan industri (IKM) sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia.
Alhamdulillah BRI fokus pada pembiayaan UMKM dan IKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, ujarnya.
Komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam operasional bisnisnya menunjukkan bahwa BRI sebagai badan usaha milik negara tidak hanya berorientasi pada keuntungan, namun juga peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso berbicara mengenai tanggung jawab CEO dalam menciptakan nilai berkelanjutan bagi perusahaan. Menurutnya, nilai yang perlu diciptakan sangat bergantung pada key performance indikator (KPI) yang ditetapkan pemegang saham.
Sunarso mengatakan keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja keuangannya saja, namun juga dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkannya.
“Saya diminta untuk menciptakan nilai yang disebut nilai ekonomi. “Iya, saya mengarahkan pandangan saya pada penciptaan nilai ekonomi di BRI yang biasanya diungkapkan melalui kinerja keuangan,” ujarnya.
Sunarso menambahkan, BRI juga memiliki KPI yang mencakup ekonomi dan sosial. BRI bertugas menghasilkan kinerja keuangan yang baik, termasuk membayar pajak dan memberikan dividen kepada pemegang saham, namun juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan menciptakan dampak sosial yang positif.
“Kami akan menghargai semua ini berdasarkan keuntungan. “Jadi mungkin saya lebih mementingkan stabilitas,” ujarnya.
(Rahmat Fransiskus)