TRX NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menjelaskan penyebab utama banjir yang melanda sebagian wilayah DKI Jakarta. Meski berangsur surut, banjir masih menggenangi 17 pemukiman di beberapa wilayah.
Hujan deras melanda ibu kota dan banyak kawasan lindung mengalirkan air ke ibu kota Jakarta. Misalnya saja air yang masuk ke Jakarta melalui Sungai Krukut di Dipok, Jawa Barat.
Akibat hujan lokal di wilayah Dipok, debit air di Sungai Krukut meningkat. Kapasitas sungai yang tidak sebanding dengan drainase air sehingga menyebabkan banjir di kawasan pemukiman. Situasi ini menyebabkan banjir di kawasan kelas atas Jakarta.
“Kemarin banyak daerah yang terendam banjir karena Kali Krukut melintasi kawasan tersebut, misalnya kawasan Kemang, Tendian, Vidya Candra, kawasan Jalan Jendral Sudirman juga yang dekat dengan Kali Krukut, Sungai Krukut,” kata Minggu (21/2). /2021).
Namun, air di Sungai Mekong sudah kembali normal karena tidak ada hujan di Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu pagi. Upaya juga dilakukan dengan kegiatan pemompaan yang dilakukan beberapa pihak untuk mengatasi banjir.
Alhamdulillah tadi malam mulai surut dan proses pemompaan berlanjut hingga Minggu pagi, sehingga pagi ini jalanan kering dan kendaraan bisa bergerak dengan baik, ujarnya.
Selain Sungai Krukuk, Sungai Silivung, Sunter, dan Persengrahan sudah kembali normal. Sejak pagi, ketinggian air masih normal.
Namun, masih ada air yang dialirkan dari Tangerang ke Jakarta melalui Sungai Anke. Pak Anis mengatakan, Sungai Angke sudah banyak menerima air dan masih terdapat kolam di sisi kanan dan kiri sungai.
“Di hulu Sungai Angke, kumpul dengan teman-teman (wartawan) seperti mulai meredup, tapi turun dari Jakarta butuh waktu beberapa jam, semuanya dari Angke sampai Sengkareng,” ujarnya.
Hingga Minggu (21/2/2021), Anis mengamati air masih mengalir.
“Sampai siang ini, jumlah RW yang masih terendam banjir sebanyak 17 RW dari kemarin 113 RW. Jadi alhamdulillah proses penyusutan berjalan baik,” kata Wali Kota DKI Jakarta Anees Baswedan.
Saat ini, Pemprov DKI di seluruh tingkatan sedang berupaya mengatasi dampak banjir. Mulai dari membersihkan sampah hingga menangani pengungsi dalam keadaan darurat.
Soal pemindahan, Anees mengatakan kini hanya tersisa 10 pilar, padahal awalnya ada 44 pilar. 10 tiang darurat digunakan sementara sementara warga membersihkan banjir di dekat rumahnya. Namun tidak disebutkan berapa lama warga tersebut akan hidup.
“10 ini masih digunakan dan karena pengalaman, para pengungsi tidak berada di kamp permanen, mereka menggunakannya sebagai tempat sementara sambil membersihkan rumah, sehingga tempat-tempat ini akan dipertahankan sampai mereka kembali ke rumah masing-masing. .Satu per satu. satu,” katanya.
Pemerintah DKI Jakarta menyatakan aliran air melalui beberapa sungai di wilayah Jakarta sudah mencapai batas normal. Akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat pekan lalu, ketinggian air di sungai tersebut sudah mencapai batas normal.
Sungai Silivung, Krukut, Sunter, dan Persengrahan mengalir normal. Sejak pagi, ketinggian air masih normal. Pemda DKI memperkirakan banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota pada Jumat hingga Sabtu disebabkan dampak kiriman air dari sejumlah wilayah di luar Jakarta. Misalnya saja di Dipok, Jawa Barat, air mengalir melalui Sungai Krukut.
Sehingga, keluarnya air hujan lokal dari kawasan Dipok menyebabkan Sungai Kakut meluap. Meluapnya air Sungai Krukut menyebabkan banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan sepanjang Jalan Sudirman.
“Di perairan tersebut terjadi curah hujan yang tinggi hingga 136 mm per hari. Kemudian, jalur air tersebut melintasi 2 sungai Mekong, 1 sungai Lampang, dan 2 sungai Kut. Kedua aliran tersebut bertemu di belakang LIPI. Kemudian mengalir ke arah Sudirman.” sekarang dikirim dari daerah pusat sekitar Dipok. “Efek airnya,” kata Anis.
Namun, masih ada air yang dialirkan dari Tangerang ke Jakarta melalui Sungai Anke. Pak Anis mengatakan, Sungai Angke masih meluap sehingga menyebabkan banjir di sisi kanan dan kiri sungai.
“Di hulu Sungai Anke seperti ketemu teman-teman (Watawan) mulai turun, tapi kalau turun dari Jakarta butuh waktu beberapa jam, dari Angke sampai Sengkareng semua,” ujarnya.
Saat ini, seluruh jajaran pemerintahan Provinsi DKI telah melakukan upaya pembersihan sampah di sepanjang Sungai Mekong. Pemda juga menggunakan pompa air mobile di kawasan Sudirman dan Kemang yang menjadi tempat mengalirnya Sungai Krukut ke Kanal Barat (KBB). (Rama)