TRX NEWS – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) resmi lepas dari PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Tindakan pemisahan korporasi atau dikenal dengan spin-off ini dinilai merupakan pilihan terbaik bagi kedua perusahaan.
Presiden dan CEO Adaro Energy Garibaldi Tohir mengatakan pemisahan AAI dari induknya ADRO dilakukan karena manajemen yakin hal tersebut merupakan langkah efektif untuk memaksimalkan kinerja AAI dengan fokus pada bisnis batubara termal dan ADRO akan fokus pada energi berkelanjutan.
Dikatakannya dalam keterangan resmi, Sabtu (19/10/2024) “Karena (spin-off) dapat membuat setiap perusahaan fokus membangun kekuatannya dan terus menggunakan sumber daya dan potensinya.”
Rencana pemisahan Adaro Energy dari AAI telah disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (18/10/2024). Dengan keputusan tersebut, ADRO menjual 7 miliar saham atau seluruh kepemilikannya di AAI.
Pria yang kerap disapa Boi Toher ini meyakini Adaro berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net zero emisi pada tahun 2060. – Perdagangan batubara termal pada tahun 2030.
“Hal ini akan dicapai dengan meningkatkan perdagangan di wilayah yang mendukung ekosistem hijau Indonesia.” kata Boi.
Dengan spin-off ini, AAI akan fokus pada bisnis batubara termal sementara ADRO akan menggabungkan bisnis batubara kokas dengan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRM) dan PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI) serta PT Adaro Power (AP) untuk mempercayakan bisnis ini. apakah itu terfokus pada Energi baru dan terbarukan.
Menurut Brother Eric Toher, pemisahan ini akan memungkinkan perusahaan ramah lingkungan ADRO memiliki akses yang lebih besar terhadap pembiayaan, biaya pembiayaan yang kompetitif, dan proyek ramah lingkungan dengan mitra bisnis yang berpotensi tinggi.
(Fazl Fayazi)