Asing Kompak Lepas Empat Saham Bank Kakap di Pekan Ini

TRX NEWS – Investor asing, khususnya bank-bank besar, menarik diri dari pasar saham Indonesia pada pekan lalu.

Hal tersebut turut memaksa kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga mencapai 2,46 persen dalam sepekan dan ditutup pada level 7.505,26 pada Jumat (11/1/2024).

Perdagangan luar negeri di pasar reguler mencapai 3,67 triliun pada minggu ini, yang merupakan perdagangan luar negeri tertinggi sejak minggu lalu.

Nilai saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi net sell terbesar sepanjang pekan ini, yakni Rp 1,3 triliun. Harga saham bank milik negara itu mengalami penyesuaian sebesar 1,47 persen pada periode tersebut.

Begitu pula dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang bernilai 908,6 miliar dolar di perdagangan luar negeri, sementara harganya turun 3,02 persen dalam sepekan.

Sebagian bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), terdampak penjualan asing selama sepekan sebesar Rp 864,4 miliar. Saham BMR turun 5,67 persen pada periode yang sama.

Tak ketinggalan, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengakumulasi jual bersih asing yakni Rp 232,0 miliar.

Aktivitas penjualan saham asing juga menekan kinerja saham BBNI dalam sepekan, yakni turun 7,96 persen.

Investor asing melakukan pra-penjualan saham bank-bank besar di antara emiten-emiten besar yang merilis hasil keuangan hingga kuartal ketiga tahun 2024.

Berikut rincian masing-masing laporan bank.

BBRI

BBRI membukukan laba bersih Rp 45,36 triliun selama 9 bulan 2024 atau September 2024. 

Melihat laporan keuangan yang dipublikasi Rabu (30/10/2024), laba BRI dari satu bank mencapai 41,67 triliun. Jumlah tersebut meningkat 6,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 39 triliun.

Salah satu penopang pertumbuhan laba BRI adalah pendapatan bunga yang naik menjadi 105,75 triliun. Sementara pada tahun lalu, pendapatan BRI sebesar 101,19 triliun.

Secara konsolidasi, BRI membukukan pendapatan sebesar 148,79 triliun pada kuartal III 2024 dibandingkan tahun lalu sebesar 131,89 triliun.

Pertumbuhan laba BRI sedikit terkendala beban penyediaan 39,67% YoY menjadi Rp32,45 triliun. Hal ini membuat NPL coverage BRI cukup memadai yakni sebesar 215,44 persen.

Hal ini disusul dengan membaiknya NPL BRI dengan NPL gross di level 3,04 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, NPL bruto sebesar 3,23 persen.

Dalam laporan keuangan yang sama juga tercatat kredit yang diberikan mencapai 1.353,35 triliun hingga September 2024. Sedangkan jumlah yang diterima dari pihak ketiga (DPC) mencapai 1.362,42 triliun.

Jika ditilik lebih detail, BRI mencatat DPK giro sebesar Rp 349,48 triliun. Sementara giro bank hanya mencapai 351,04 triliun.

Dari sisi tabungan tercatat 524,74 triliun, sedangkan perbankan 523,19 triliun. Dari sisi simpanan, perseroan dilaporkan mengirimkan Rp 488,18 triliun, kalau di bank saja 483,28 triliun.

Total aset BRI periode Januari-September 2024 sebesar 1.961,91 triliun atau turun tipis dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang sebesar 1.965 triliun.

BBC

BBCA dan anak perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba 12,8 persen YoY menjadi Rp 41,1 triliun pada September 2024.

CEO PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh perluasan pembiayaan yang berkualitas serta peningkatan penjualan dan volume pembiayaan.

Total utang meningkat 14,5 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 877 triliun pada September 2024.

“Peningkatan utang hingga September 2024 ini merupakan wujud tekad BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Kami juga melihat permintaan kredit konsumer yang cukup baik, tercermin dari penyelenggaraan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang mampu menghimpun total utang. kebutuhan KPR dan KKB lebih dari Rp 78 triliun,” ujarnya pada konferensi pers online BCA Triwulan III 2024, Rabu (23/10/2024).

Segmen pembiayaan hingga September 2024 ditopang oleh utang korporasi yang merupakan segmen dengan pertumbuhan tertinggi, tumbuh 15,9 persen YoY hingga mencapai Rp395,9 triliun.

Pinjaman komersial naik 11,8 persen YoY menjadi Rp135,3 triliun, dan UKM tumbuh 14,2 persen YoY menjadi Rp120,1 triliun.

Total portofolio nasabah tumbuh 13,1 persen YoY menjadi Rp 216,5 triliun dipimpin oleh KPR yang tumbuh 10,7 persen YoY menjadi Rp 130,4 triliun dan KKB sebesar 17,9 persen YoY menjadi 64,1 triliun.

Sementara pinjaman konsumen (kebanyakan kartu kredit) meningkat 15 persen YoY mencapai Rp 21,9 triliun.

Penyaluran kredit ke sektor jangka panjang meningkat 10,7% YoY mencapai Rp214 triliun pada September 2024, yang menyumbang 24,3 persen dari portofolio pembiayaan.

Jahja melanjutkan, dari sisi pembiayaan, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3,4% YoY mencapai 1,125 triliun dolar. Giro dan tabungan (CASA) menyumbang sekitar 82 persen terhadap DPK, meningkat 5,2 persen hingga mencapai Rp 915 triliun.

“Peningkatan saldo kas ini seiring dengan pertumbuhan total penjualan BCA sebesar 21 persen YoY yang mencapai Rp26 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024,” ujarnya.

Sementara itu, volume mobile banking dan Internet banking mencapai 23 miliar, naik 24 persen YoY. Jumlah nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Saat ini, pengguna myBCA telah tumbuh 8 kali lipat dalam 2 tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.

BBNI

BBNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 16,3 triliun pada kuartal III 2024 atau meningkat 3,5 persen year-on-year (YoY) dibandingkan periode sebelumnya sebesar 15,8 triliun.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan kinerja BNI pada kuartal III tahun 2024.

“Transformasi bisnis yang secara konsisten kami terapkan telah memperkuat fundamental BNI sehingga kami dapat memanfaatkan peluang percepatan pertumbuhan,” kata Royke dalam konferensi pers Paparan Kinerja BNI Q3-2024 di Jakarta, Jumat (25/10/2024).

Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun 2024 pertumbuhan uang pihak ketiga (DPK) BNI akan bersumber dari pertumbuhan uang ritel, sesuai dengan program perubahan struktur pembiayaan. Hal ini berdampak pada membaiknya biaya pembiayaan (COF) BNI yang tercermin pada rasio net interest margin (NIM) triwulan III tahun 2024. 

Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh inisiatif-inisiatif yang dilakukan perusahaan antara lain digitalisasi aplikasi mobile terkini, kejutan dari BNI, dan transformasi jaringan cabang yang fokus pada budaya penjualan.

BNI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dengan meningkatkan peluang ekspansi. 

BNI melihat potensi pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan produk domestik bruto, pengentasan kemiskinan dan berbagai program termasuk infrastruktur, energi dan jaminan sosial pangan, pemberdayaan UKM, industri hilir termasuk program pertanian dan perikanan serta perumahan.

Sikap positif terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintahan baru, serta kelancaran proses transisi, diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan kredit perbankan di masa depan.

BNI mencatatkan pemulihan kinerja khususnya pada kuartal III tahun 2024. Pendapatan operasional sebelum cadangan atau PPOP pada kuartal III tahun 2024 mencapai 8,8 triliun atau hampir mencapai titik tertinggi pada kuartal III tahun lalu yaitu sebesar 8,9 triliun.

Kinerja PPOP yang kuat didorong oleh peningkatan margin bunga bersih (NIM) dan pendapatan non-bunga. NIM perseroan naik 40 bps quarter-on-quarter menjadi 4,4 persen, didukung oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya modal. 

Sementara itu, peningkatan pendapatan didorong oleh pendapatan dari pelunasan pinjaman, transaksi bisnis, dan pembayaran transaksional melalui kejutan dari BNI.

Segmen utang ditopang oleh segmen risiko rendah sebesar 9,5 persen YoY menjadi Rp 735 triliun. Sumber pertumbuhannya adalah utang korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun publik, serta lembaga pemerintah, pinjaman konsumen, dan anak perusahaan.

“Fokus perubahan yang kami lakukan pada tahun ini adalah memperbaiki struktur pendanaan pihak ketiga dan kami berharap penyaluran sumber pendanaan kedepannya akan lebih baik lagi,” kata Royke.

Di dalam Maria

BMRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 42 triliun pada kuartal III 2024. Pemahaman tersebut meningkat 7,56% YoY dibandingkan periode sebelumnya sebesar 39,1 triliun. 

Pencapaian ini didukung oleh perluasan lingkungan digital dan optimalisasi bisnis untuk terus meningkatkan kualitas aset.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan peran strategis Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi tercermin dari kinerja keuangan pada triwulan III 2024 yang menunjukkan pertumbuhan baik di wilayah-wilayah strategis di seluruh Indonesia.

Tercatat pada triwulan III 2024, penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8% year-on-year (yoy) sebesar 1,590 triliun dolar. Pertumbuhan tersebut antara lain didukung oleh kredit Wholesale yang merupakan bisnis inti Bank Mondri. 

“Bank Mandiri terus memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan memberikan pinjaman sektor riil untuk mendukung perekonomian masyarakat dan perekonomian Indonesia,” kata Darmawan pada paparan keuangan Bank Mandiri triwulan III 2024 di Jakarta, Rabu (30/10/2019). . 2024).

Pencapaian tersebut dibarengi dengan terjaganya dan perbaikan kualitas aset yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97 persen atau turun sebesar 39 poin (bps) per tahun.

Terbukti hingga akhir September 2024, Bank Mandiri mencatatkan peningkatan penyaluran kredit di semua sektor. Pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit kepada sektor korporasi yang tumbuh 29,4% YoY menjadi Rp 581 triliun pada akhir kuartal III 2024. 

Tak hanya itu, peningkatan kredit Bank Mandiri juga didorong oleh segmen mikro dan UKM produktif yang masing-masing tumbuh sebesar 13,04 persen dan 13,7 persen year-on-year pada akhir September 2024. 

Bank Mandiri juga menegaskan komitmennya terhadap perekonomian masyarakat dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai 32,2 triliun riyal pada September 2024 dan PMMS mencapai 293 ribu. 

Sementara itu, di divisi KUR, Bank Mandiri juga memperkuat sektor produksi dan menjalin kemitraan dengan nasabah grosir untuk mendorong kerja sama lebih lanjut.

Darmawan menambahkan, ke depan Bank Mandiri akan terus fokus pada pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan seperti pertanian & peternakan, telekomunikasi, energi, industri makanan dan minuman serta sektor tenaga kerja di berbagai daerah. 

“Melalui strategi penyaluran yang mengutamakan sektor publik, kami berharap dapat mencapai target pertumbuhan utang pada akhir tahun 2024. – jalur 16-18 persen per tahun pada akhir tahun 2024,” kata Darmawan.

Aktivitas intermediasi tersebut diimbangi oleh peningkatan kumulatif simpanan pihak ketiga (DPK) yang meningkat sebesar 14,9 persen YoY menjadi Rp 1.667,5 triliun pada kuartal III 2024. 

Peningkatan DPK antara lain ditopang oleh pertumbuhan giro yang meningkat 17,8 persen YoY menjadi Rp 596 triliun dan cadangan yang meningkat 12,6 persen YoY menjadi 635 triliun. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan membeli/menjual saham ada di tangan investor.

Related Posts

Emiten Toto Sugiri (DCII) Kempit Laba Rp449,49 Miliar di Sembilan Bulan 2024

TRX NEWS – Emiten data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 449,49 miliar pada kuartal III 2024.  Capaian…

Waskita Karya (WSKT) Targetkan LRT Velodrome-Manggarai Siap Beroperasi di 2027

TRX NEWS – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memastikan proses pembangunan Jakarta Light Railway (LRT) Tahap 1B dari Velodrome-Manggarai sejauh ini berjalan sesuai jadwal. Sebagai penanggung jawab pelaksanaan proyek tersebut,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Menilik Harta Orang Terkaya Indonesia vs Singapura, Lebih Tajir Mana? 

Menilik Harta Orang Terkaya Indonesia vs Singapura, Lebih Tajir Mana? 

Gandeng Great Eastern Life, Bank OCBC (NISP) Genjot Bancassurance

Gandeng Great Eastern Life, Bank OCBC (NISP) Genjot Bancassurance

Coachella 2025 Rilis Daftar Musisi yang Tampil, Ada Lady Gaga hingga Lisa BLACKPINK

Coachella 2025 Rilis Daftar Musisi yang Tampil, Ada Lady Gaga hingga Lisa BLACKPINK

Imbas Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Kekayaan Elon Musk Nyaris Sentuh USD300 Miliar

Imbas Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Kekayaan Elon Musk Nyaris Sentuh USD300 Miliar

Cara Mendapatkan Keringanan Utang untuk Mengelola Keuangan Anda

Cara Mendapatkan Keringanan Utang untuk Mengelola Keuangan Anda

Bank Dunia Prediksi Harga Komoditas Anjlok Tajam pada 2025

Bank Dunia Prediksi Harga Komoditas Anjlok Tajam pada 2025