Kisah Sukses Penjual Kue Basah yang Dirikan Komunitas Ibu-Ibu Pengusaha

TRX NEWS-Kisah sukses seorang penjual kue basah di Surabaya bisa menjadi inspirasi. Choirul Mahpuduah adalah seorang penjual kue dan pendiri Komunitas Bisnis Kampoeng Kue di Jalan Rungkut Lor Gang II, Desa Kalirungkut, Surabaya.

Seperti dilansir BRI dan RCTI UMKM Link (19/12), perempuan berusia 55 tahun ini dulunya bekerja sebagai buruh pabrik, namun karena pemecatannya pada tahun 2001, ia beralih profesi menjadi penjual kue basah dan kering. 

Namun pada tahun 2005, ia mulai menciptakan pedagang yang berhubungan dengan ibu-ibu di desanya, yang kemudian tinggal di Kampoeng Kue, sebuah organisasi yang beranggotakan dua puluh pedagang kue enam dan tiga. 

Motifnya mendirikan usaha ini karena kekhawatirannya melihat banyak ibu-ibu yang tidak bekerja sejak pagi tanpa melakukan aktivitas produktif. Anehnya, beberapa di antara mereka malah diusir oleh rentenir pada siang hari. 

Terakhir, Mahpuduah menyarankan agar didirikan usaha agar tetangganya bisa sejahtera. Sebelumnya, pada tahun 1970-an, desanya dikenal sebagai produsen pakaian dalam, namun ada juga yang memproduksi kue. 

Awalnya ia mencoba membangun dunia usaha dengan cara menganyam pita, namun upaya tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian perempuan di desanya. Selain itu, pada awalnya banyak ibu-ibu yang menolak membentuk komunitas. 

Namun karena tekadnya yang kuat, komunitas Kampoeng Kue akhirnya berdiri pada tahun 2005. Ia mengajak ibu-ibu untuk mengikuti workshop pembuatan kue. Lambat laun, masyarakat terhubung dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat khususnya perempuan, serikat pekerja, organisasi pemerintah daerah, perusahaan swasta, perusahaan milik negara, dan universitas. 

Nama Kampoeng Kue semakin populer dan memungkinkan promosi lebih luas. Saat pertama kali didirikan, semua uangnya keluar dari kantongnya sendiri. Sadar akan pentingnya dana, Mahpuduah mengusulkan untuk menggalang dana bagi para anggota. 

Langkah pertama adalah membangun pendapatan yang akan dijadikan simpanan dan pinjaman bagi anggota yang membutuhkan uang untuk membuat kue. Lambat laun, anggota komunitas yang awalnya hanya tiga orang bertambah menjadi 10 orang, kini menjadi 63 orang. 

Setiap anggota mematok kepala sebesar Rp50.000 dan setoran wajib sebesar Rp10.000 per bulan. Ditambah dengan terbukanya akses permodalan berkat internet, pembiayaan Kampoeng Kue menjadi lebih mudah. 

Sebelum pandemi, arus kas Kampoeng Kue bisa mencapai Rp 20 juta per hari. Namun, selama pandemi, keuntungan turun hingga hanya 10 persen dari rata-rata upah harian. 

Setelah epidemi ini, tepatnya pada tahun 2022, aktivitas bisnis dan aliran modal sosial akan pulih. Makanan buatan anggota Kampoeng Kue ini kini banyak dijual di berbagai tempat di Indonesia. 

Produk kue yang dihasilkan komunitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu kue basah dan kue kering. Jenis kue basah yang dibuat antara lain pisang coklat, telur dadar basah, kue lumpur, panda fla, puding, onde-onde, apem, pastel dll. 

Sedangkan jenis kue kering antara lain stik keju, almond renyah, dan kacang-kacangan. Sebagai tambahan informasi, hampir seluruh anggota komunitas Kampoeng Kue merupakan nasabah BRI. Sebab BRI merupakan salah satu bank yang memberikan bantuan infrastruktur. 

Kisah sukses seorang penjual kue basah yang berhasil memberdayakan ibu-ibu di desanya. 

(Nadya Kurnia)

Related Posts

5 TikToker yang Sukses di Indonesia, Ada yang Berhasil Dirikan Bisnis Kuliner

TRX NEWS-Ada banyak TikToker sukses di Indonesia. Ada di antara mereka yang sudah lama memantapkan diri sebagai selebriti internet, namun ada juga yang meraih kesuksesan setelah aktif di platform tersebut. …

Kisah Sukses Pengusaha Gado-Gado Portal, Langganannya Para Pejabat dan Artis

TRX NEWS – Menarik menyimak kisah sukses pengusaha Gado Gado asal Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pak Mariati adalah seorang pengusaha atau penjual gado gado yang sudah berjualan selama 44 tahun. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Dukung Lahirnya SDM Unggul, BRI Peduli Renovasi SD Negeri di Riau

Dukung Lahirnya SDM Unggul, BRI Peduli Renovasi SD Negeri di Riau

Apa itu YouTube Shopping Affiliate? Ini Kata Raditya Dika

Apa itu YouTube Shopping Affiliate? Ini Kata Raditya Dika

IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional

IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional

Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh di Atas 5 Persen pada 2025 Meski PPN Naik 

Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh di Atas 5 Persen pada 2025 Meski PPN Naik 

BPJS Kesehatan Buka Suara soal Pegawainya Pakai Asuransi Swasta Buat Berobat

BPJS Kesehatan Buka Suara soal Pegawainya Pakai Asuransi Swasta Buat Berobat