TRX NEWS-Richard Theodore adalah pemilik restoran sukses. Di usianya yang masih belia, ia sukses memulai bisnis katering yang dikunjungi ribuan pengunjung setiap harinya.
Nama Richard Theodore pasti tidak asing lagi di telinga para pengguna TikTok, ia merupakan salah satu kreator asal Indonesia yang memiliki jutaan pengikut. Konten akunnya telah dilihat ratusan juta kali.
Richard termasuk dalam daftar influencer media sosial yang memulai bisnis. Ia memang bukan influencer pertama yang terjerumus seperti ini, namun Richard lah yang berhasil memulai bisnis yang berpotensi bertahan lama.
Biasanya resep-resep yang dibuat oleh para influencer berdasarkan popularitas dan jumlah pengikutnya saja, tersebar di awal peluncurannya. Setelah itu, konsumen kembali ke kebiasaan belanjanya.
Namun, Richard berhasil memanfaatkan media sosial untuk membuat jenis makanan tersebut digemari masyarakat. Berdirinya Sambal Bakar Indonesia berawal dari situ. Ia memulai restoran ini dengan Iben Ma sebagai partnernya.
Iben yang merupakan seorang pembuat konten populer dan pengikut fyp di TikTok bertanya kepada para pengikutnya restoran seperti apa yang ingin mereka kunjungi, makanan apa yang ingin mereka beli, dan bagaimana mereka ingin menyajikannya.
Di channel YouTube Tom MC Ifle, Richard menceritakan setelah mendapat saran awal dari Iben, ia mengembangkan konsep restoran untuk membedakan bisnisnya dengan restoran lain. Saat ini banyak sekali restoran yang mengusung tema ‘sambal’.
Maka ia memilih konsep dapur terbuka, penyajian cabai, dan pemesanan pribadi melalui LCD interaktif di restoran. Dari segi menu, Restoran Sambal Bakar Indonesia menawarkan lauk pauk dan sayur goreng yang dapat ditemukan di restoran lain.
Namun dengan konsep tiga jenis keju goreng dengan tingkat kepedasan berbeda, masakan berbeda dengan harga terjangkau, serta pemesanan mudah dan cepat, restoran ini tidak hanya populer di kalangan pengguna TikTok.
Ya, konten tentang Sambal Bakar Indonesia memang biasa ada di halaman fyp pengguna TikTok, namun tidak semua pengunjung menggunakan TikTok atau mengenal Iben bersamanya.
Ia mengundang Iben sebagai rekannya saat membuka restoran tersebut, namun Richard tidak menjadikan Iben sebagai brand ambasador. Jadi dia tidak pernah menggunakan wajah Iben untuk mempromosikan Sambal Bakar Indonesia.
Ia tak ingin restorannya bernasib sama seperti kue tamunya yang viral, hanya hilang seiring berjalannya waktu. Richard ingin Sambal Bakar Indonesia bisa bertahan tanpa bergantung pada pengaruh.
Saat ini Sambal Bakar Indonesia memiliki 23 cabang, biaya pembukaannya sekitar Rp 5 miliar per toko. Namun pengunjung restoran ini bisa mencapai ribuan orang, sehingga pendapatan dalam satu bulan bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Jumlah tersebut tidak mengherankan, mengingat harga dan menu yang ditawarkan di restoran ini mampu menjangkau kantong pelanggan kelas menengah, dan cukup baik bagi pelanggan awam yang belum mengenal Richard maupun Iben.
Tak berhenti di Sambal Bakar Indonesia, Richard kini membuka restoran keduanya, Seafood Bakaran. Sesuai dengan namanya, restoran ini menyajikan beragam makanan laut.
Restorannya juga ramai dan telah diulas oleh kritikus makanan. Menurut riset TRX NEWS, Sambal Bakar dan Grilled Seafood Indonesia telah diulas oleh lebih dari 3.000 pengguna Google.
Begitulah kisah seorang pemilik restoran sukses, Richard Theodore.
(Nada Kunia)