TRX NEWS—Dance Asanab adalah mantan debt collector yang menjadi petani sukses. Tari ini tinggal di Maulafa, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sebelum terjun ke dunia pertanian, Dan bekerja selama 16 tahun.
Dan bekerja sebagai kreditur dari tahun 2003 hingga 2019 di sebuah perusahaan perdagangan di Distrik Khun. Dia menghabiskan banyak waktu di pedesaan untuk menagih hutang, sehingga dia tidak punya banyak waktu untuk dicurahkan kepada keluarganya.
Dance mulai berpikir untuk berganti karir pada tahun 2019. Ide ini muncul karena Dance ingin mendapatkan uang tanpa gaji dari orang lain. Dan akhirnya memanfaatkan lahan peninggalan orangtuanya seluas 2 hektar.
Selain keinginan untuk mandiri, keputusan bertani juga lahir dari pengetahuan akan tanah yang ditinggalkan orang tua dan menjadi kosong karena bekerja demi hutang.
Tarian pada akhirnya dilakukan di bidang pertanian, mengolah tanah dengan berbagai tanaman. Seperti cabai, kacang-kacangan, dan tomat. Siapa sangka hasil pertanian bisa mencukupi kebutuhan keluarga?
Dance bekerja di lahan tersebut bersama istri dan rekan lainnya. Dengan hasil bertani, Dan dan istrinya masih bisa mendapatkan uang untuk membiayai pendidikan anak-anaknya dan melunasi hutang-hutangnya.
Dalam pemberitaan iNews Kupang (6/10), Dance mengaku bisa menjual hingga puluhan juta rupiah saat sedang ramai panen dan harga bagus di pasaran. Dengan satu buah tomat, Dance bisa menghasilkan 800 kg tomat.
Ini adalah kisah seorang mantan debt collector yang menjadi petani sukses. Tari bisa menjadi seorang pengusaha mandiri yang tidak bergantung pada gaji orang lain untuk bertahan hidup dan menafkahi keluarganya.
(Nadia Kernia)