FEXHANEL – Menteri Lembaga Negara (IDA) Eric mengatakan bahwa Indonesia dan negara -negara lain di dunia mengalami krisis penerbangan.
Ini terjadi setelah beberapa tahun yang lalu dunia melanda pandemi Covid-19. Tema utama pelayaran ini adalah salah satu alasan tingginya biaya tanda, yang menandai pesawat yang mahal.
“Kami tahu bahwa keadaan pesawat di seluruh dunia itu buruk. Kami dapat memeriksa kondisi pesawat.
Meskipun demikian, Eric menekankan bahwa pemerintah fokus pada penyediaan solusi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk memastikan layanan penerbangan yang optimal.
“Tapi negara kita seharusnya tidak hanya mencari masalah bahwa ini tidak cukup, ini tidak cukup, solusinya penting,” katanya.
Sekarang pemerintah mengurangi harga tiket pesawat sebesar 10 persen, berlaku selama Natal dan Tahun Baru (NATARA) 2024/2025.
Selain itu, biaya kondisi lisensi kendaraan lainnya juga tidak meningkat di seluruh desa Natara tahun ini, meskipun banyak komponen mempengaruhi harga.
“(Di sektor transportasi) ada banyak komponen yang mempengaruhi, misalnya, dolar Presiden Prako bekerja dengan baik, sehingga ekonomi masih dapat terus hidup,” kata Eric.
Untuk mengatasi kurangnya pesawat, Eric mengkonfirmasi bahwa Pt Garuda Indonesia (Pereeree) TBK dan Angkatan Udara akan menambahkan armada.
“Saya berdiskusi dengan Menteri Transportasi Pak Dudi Purvagandi upaya untuk mengisi kembali kurangnya pesawat, mungkin beberapa pesawat, mungkin beberapa dapat ditemukan tahun ini. Filter udara juga memiliki ide yang sama, ”katanya.
(Pikiyana)