TRX NEWS – Saham emiten perkebunan dan produsen minyak sawit mentah (CPO) ditutup menguat pada Senin (14/10/2024), memperpanjang momentum positif belakangan ini.
Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) memimpin penguatan dengan menguat 4,65 persen menjadi Rp 1.125 per saham, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal ini membuat saham LSIP menguat selama 3 hari berturut-turut. Selama sepekan, kinerja saham Salim Group meningkat 5,63 persen, dan selama sebulan – sebesar 15,38 persen.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) kemudian naik 3,80 persen, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) naik 2,48 persen, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) naik 1,97 persen, PT Triputra Agro Persada Tbk 1,69 persen (TAPG)
Tak hanya itu, TLDN naik 1,22 persen, GZCO 1,15 persen, DSNG 1,04 persen, NSSS 0,94 persen, SSMS 0,88 persen, TBLA 0,76 persen, JARR 0,75 persen, dan ANJT 0,70 persen.
Minyak sawit berjangka di Bursa Derivatif Malaysia melonjak di atas 4.380 ringgit Malaysia per ton pada Senin sore, menandai kenaikan hari kedua berturut-turut pada ringgit yang lebih lemah dan minyak mentah saingan kuat Dalian.
Harga SPM mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan pada hari Senin (14/10), menurut Trading Economics, mendukung data ekspor yang kuat dari survei pengangkutan pada 1-10 Oktober.
Namun, kenaikan lebih lanjut dibatasi oleh penurunan harga minyak mentah yang berkepanjangan setelah data inflasi Tiongkok yang mengecewakan pada bulan September dan ketidakpastian mengenai rencana stimulus fiskal Beijing meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan.
Selain itu, data PDB Tiongkok triwulan III tahun 2024 yang akan dirilis pada minggu ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas setelah pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2024 lebih rendah dari perkiraan.
Di India, importir terbesar, impor minyak sawit turun hampir sepertiga pada bulan September dibandingkan bulan sebelumnya, turun ke level terendah dalam enam bulan karena kenaikan harga. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan membeli/menjual saham sepenuhnya ada di tangan investor.