TRX NEWS—Saham apa yang diandalkan Luo Qingxing untuk menjadi kaya? Investor ritel kawakan itu meraup untung besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Ia membeli saham tersebut saat Indonesia sedang dilanda krisis mata uang. ,
Lu Keng Hong (atau Pak Lu) adalah investor ritel yang dikenal dengan prinsip investasi “Bajaj Price Advantage”. waktu untuk menjual ,
Luo Qingfeng mulai berinvestasi ketika dia berusia 30-an, saat masih bekerja di bank. Saham pertama yang dibelinya adalah PT Gajah Surya Multi Finance yang diperoleh saat IPO. ,
Seperti investor lainnya, Luo Qingfeng tidak langsung meraih kesuksesan dalam upaya pertamanya. IPO pertamanya gagal menghasilkan keuntungan. Namun setelah kegagalan tersebut, ia semakin giat menjajaki pasar saham Indonesia. ,
Dia telah membaca banyak buku Warren Buffett, sehingga prinsip dan gaya investasinya sangat mirip dengan Warren Buffett. ,
Saat krisis mata uang mulai melanda Indonesia, IHSG pun terpuruk. Setidaknya 63% investor diperkirakan akan mengalami kerugian di pasar modal. Poirot adalah salah satunya, dengan hanya tersisa 15% asetnya saat itu. ,
Namun, Luo Qingfeng tidak meninggalkan pasar saham. Sebaliknya, ia memilih saham yang berpotensi undervalued dan memilih PT United Tractors Tbk (UNTR). Pada periode itu, UNTR terpuruk bukan karena buruknya kinerja, tapi karena dampak lonjakan nilai tukar. ,
Pak Lu menggunakan seluruh sisa modalnya untuk membeli 6 juta saham UNTR dengan harga Rp 250 per saham. Ia mengkaji kelayakan investasi di UNTR. Menurutnya, UNTR saat itu undervalued karena tekanan krisis. ,
Padahal, pendapatan UNTR pada tahun itu mencapai beberapa triliun rupee. Namun karena nilai tukar yang sangat lemah, UNTR harus merugi (nilai tukar). Lu Keng Hong yakin jika perekonomian pulih maka harga saham UNTR juga akan naik. ,
Benar saja, 6-8 tahun kemudian, harga UNTR meroket hingga rata-rata harga Rp 15.000 per saham. Tuan Lowe menghasilkan ribuan persen dari investasinya. Ia dikabarkan mendapat capital gain hingga Rp 90 miliar dari UNTR.
Selain UNTR, Pak Lu juga mendapatkan keuntungan dengan berinvestasi di MBAI, perusahaan peternakan terbesar kedua di Indonesia saat itu. Ia membeli saham MBAI saat flu burung sedang menjadi topik hangat. ,
Mengikuti UNTR dan MBAI, Mr. Low juga menghasilkan ribuan persen dari saham lain. Diantaranya adalah PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). ,
Pak Lowe berinvestasi pada dua saham terakhir dengan cara yang sama seperti dia membeli UNTR, membeli saat harga saham sangat rendah dan kemudian menjualnya saat harga saham naik berkali-kali lipat.
Pak Lo mengakuisisi INDY pada tahun 2016 ketika harga batu bara sedang anjlok dan harga INDY berada di level yang sangat rendah yaitu Rp 106 per saham. Pak Lu kemudian menjual INDY saat harganya mencapai Rp 4.550 per saham.
Sedangkan saat Pak Luo membeli INKP, harga sahamnya hanya Rp 1.000 per saham. Saham INKP dijual 1,5 tahun kemudian dengan harga Rp 20.000 per saham. ,
Dengan metode investasi ini, Pak Lowe mendapat untung besar dengan berinvestasi di saham. Bahkan, aset saham Luo Qingxing dikabarkan mencapai Rp 2,5 triliun pada tahun 2012. ,
Berikut penjelasan singkat mengenai saham-saham yang membuat Luo Qingxing kaya raya. ,
(Nadia Konya)