Kisah inspiratif penjual petasan dari TRX NEWS-Ciamis bisa menjadi inspirasi. Yosep memiliki pabrik pirolisis Sehati 2 di Siam dan memiliki omset miliaran rupee. 

Usaha pabrik kerupuk ini ia warisi dari orang tuanya yang berbisnis kerupuk. Yosef meneruskan bisnis kembang api ini karena hanya dia satu-satunya dari tiga anak orang tuanya yang bersedia melanjutkan bisnis ini. 

Saat mulai menjalankan usaha ini pada tahun 2017, Yosep hanya memiliki dua orang karyawan. Saat itu ia sudah mendapat pinjaman sebesar Rp700 juta dari kakaknya untuk pembangunan gedung pabrik. Perjalanan bisnis Yosep ditayangkan di channel YouTube Naik Kelas. 

Namun untungnya bisnis kembang api mampu berkembang meski pabriknya menghadapi persaingan yang cukup ketat. Pasalnya, sudah banyak pabrik kembang api yang beroperasi di sekitar pabrik tersebut. 

Yosep langsung mengelola usahanya, sejak awal ia terlibat dalam penanganan pesanan kembang api dan berkeliling ke berbagai kota untuk mencari calon pelanggan. Saat ini pabriknya mengirimkan kembang api ke wilayah Bandung, Bekasi, dan Jawa Tengah. 

Dalam mengelola bisnis orang tuanya, Yusuf beberapa kali mengalami kegagalan. Akibat gagalnya proses penjemuran akibat hujan, pembeli petasan yang tidak mau membayar petasan pesanannya pun gagal. 

Oleh karena itu, Yosep kini lebih memilih proses pengeringan dengan oven dibandingkan penjemuran sehingga mengurangi risiko kehujanan. Hasil produksi berupa kerupuk mentah yang siap digoreng. 

Tahun demi tahun, pabrik kembang api terus berkembang. Dari dua orang karyawan, Pabrik Kerupuk Sehati 2 kini mempekerjakan 65 orang pekerja. Miliaran rupee diperdagangkan dalam sebulan. 

Saat pertama kali memulai usaha ini, Yusuf tidak bersedia mengambil gaji dan keuntungan apapun. Jadi keuntungan penjualan diubah kembali menjadi modal usaha. Namun kini Yosep sudah berhasil melunasi utangnya dan meraup laba bersih. 

Ini adalah kisah inspiratif seorang penjual petasan yang tetap mempertahankan bisnis keluarganya. 

(Nadia Kurnia)