TRX NEWS – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman kembali menyatakan optimisme rencana swasembada pangan yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan berhasil. Ia juga mengatakan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pihaknya menyiapkan pendekatan berbeda untuk mencapai tujuan tersebut.
Keyakinan itu diungkapkan Amran saat menerima pertanyaan dari Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDIP Rohmin Dakhuri dalam rapat kerja yang digelar Selasa (5/11/2024). Dewan Kerja menanyakan kepada Menteri Pertanian langkah-langkah apa yang harus diambil untuk memastikan bahwa program swasembada tidak terhenti seperti yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya.
“Program terpenting di pemerintahan Prabowo adalah penyediaan pangan dan Pak Amran sepertinya hanya memiliki dua fase, yaitu pembukaan sawah dan optimalisasi lahan pertanian yang ada. Sejarah pangan di Indonesia sejak kekalahan Rohmindin Pak Harto (Soeharto, presiden kedua Republik Indonesia).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Menteri Pertanian Amran mengatakan ada kesalahan di Kementerian Pertanian (Kementan) pada pemerintahan sebelumnya, dimana program kemandirian tidak dilakukan dengan perintah. Menurutnya, adanya ego industri menyebabkan gagalnya program swasembada yang direncanakan.
“Dulu ada kekeliruan, pertanian kita salah, tidak ada yang memerintah. Jadi, semua faktor yang menentukan produksi itu bukan di pertanian. Salah, tapi kita lanjutkan. Tidak ada tim. Jadi dari atas ke bawah , itu tugas tim, kalau iya pasti gagal,” kata Amran.
Menurut Amran, program swasembada pangan pada era sebelumnya tidak berjalan baik karena adanya kendala di sektor pupuk. Ia pun merasa senang karena kini permasalahan pupuk bisa teratasi selamanya.
“Kami menambahkan pupuk 100% yang merupakan perintah dari Menteri Pertahanan dan juga tawaran kepada Pak Jokowi saat itu. (Masalah Pupuk Lainnya) Dalam APBN, anggaran pupuk diberikan dalam bentuk rupee dan dolar, bukan kuantum. Tampaknya sepele. , tapi alasan mengapa hal ini akan menimbulkan masalah besar di bidang pertanian adalah “satu kata saja, tapi akan menghancurkan pertanian Indonesia. Seharusnya kuantum, karena pabrik ini membutuhkan kuantum.”
Amran menambahkan, Alat dan Mesin Pertanian (Alcintan) juga akan berperan sangat penting dalam menyukseskan rencana penyediaan pangan Indonesia. Ia mencontohkan, mobil saat ini sudah ditingkatkan ke teknologi yang lebih modern.
“Tidak mungkin menggunakan sapi tradisional, cara tradisional. Terakhir, kami menyebutnya sebagai pendekatan yang sepenuhnya mekanis dari atas ke bawah. Di masa depan, kami berencana untuk membangun kelompok sawah baru untuk pertanian modern. Jika demikian. Jika tidak didukung oleh mesin pertanian, maka akan gagal: “Metode kami adalah teknologi, dan kami menarik generasi milenial untuk mengendalikannya.”
(Ahmad Islami Jamil)