TRX NEWS – Rial Iran jatuh ke level terendah sepanjang masa pada Rabu (18/12/2024), setelah melemah lebih dari 10 persen sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) bulan lalu.
Riyal diperdagangkan pada 777.000 riyal per dolar AS hari ini, dibandingkan dengan 703.000 riyal pada hari kemenangan Trump, AP melaporkan.
Mohammad Reza Farzin, kepala bank sentral Iran, mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah pada Selasa malam bahwa pemerintah sedang berupaya menstabilkan nilai tukar rial. Dia mengungkapkan, dana sebesar US$ 220 juta disuntikkan ke pasar valuta asing.
Pada tahun 2015, ketika Iran mencapai kesepakatan nuklir dengan Barat, mata uangnya adalah 32.000 rial terhadap dolar. Pada Juli 2024, ketika Masoud Pezheshkian yang reformis dilantik sebagai presiden baru, nilai tukarnya akan menjadi 584.000 rial terhadap dolar.
Pada masa jabatan pertamanya, Trump menarik AS dari perjanjian nuklir tahun 2018 dengan Iran. Hubungan kedua negara diperkirakan akan memburuk ketika Trump kembali ke Gedung Putih.
Perekonomian Iran telah berada di bawah sanksi internasional selama bertahun-tahun karena program nuklirnya. Meski kaya akan minyak dan gas, negara Mullah saat ini sedang mengalami krisis listrik akibat kurangnya investasi di bidang infrastruktur energi.
Gejolak geopolitik di Timur Tengah juga memberikan tekanan pada perekonomian Iran. Beberapa sekutunya seperti Hamas, Hizbullah, dan rezim Bashar al-Assad berhasil dikalahkan. (Angora Wahyu 2)