TRX NEWS – Kisah Ade Wardhana Adinata pendiri Minaqu Home Nature merupakan kisah inspiratif seorang pengusaha UMKM. Ade Wardhana fokus pada bisnis tanaman hias untuk diekspor ke seluruh dunia.
Minaqu Home Nature kini memiliki beberapa distributor tanaman hias di beberapa negara. Menurut Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), Minaqu bisa mengekspor ratusan tanaman hias per bulan, dengan harga jual sekitar $30 per tanaman.
Sejak awal berdirinya, Minaqu telah meraih berbagai penghargaan atas keberhasilan agribisnisnya. pada tahun 2021 Minaqu bekerja sama dengan distributor di beberapa negara di tiga benua.
Terutama Belanda, Jerman, Siprus, Inggris, Polandia, Amerika, Korea Selatan, dan Norwegia. Pada tahun yang sama, Minaqu juga berencana mengekspor jutaan tanaman hias Indonesia.
Ade Wardhana mendirikan Minaqu pada tahun 2019, terinspirasi oleh keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya dan beragam. Ade ingin menjadikan tanaman hias Indonesia semakin dikenal dan populer di kalangan masyarakat pecinta tanaman hias di seluruh dunia.
Selain itu, tanaman hias juga telah mengembangkan industrinya sendiri di negara lain. Pada segmen pasar yang kira-kira menyamai jumlah konsumen teh dan kopi di seluruh dunia.
“Minaqu fokus pada popularitas tanaman hias Indonesia. “Kami mengambil tanaman lokal di Indonesia, mengumpulkan tanaman dari petani di berbagai daerah, memilih tanaman terbaik untuk diperbanyak di unit mitra kami,” kata Ade di channel YouTube Agrozine ID (9/3).
Minaqu memilih tanaman hias yang bernilai ekonomi di pasar Eropa dan Amerika. Tanaman hias yang ditanam dan dijual di Minaqu antara lain aglonema pictum, alocasia, scindapsus, dll.
Minaqu memiliki home base di Bogor dengan 700 mitra budidaya tanaman hias dan Bandung. Selain itu, Minaqu juga bekerja sama dengan petani mitra di berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Ade ingin memodernisasi petani tanaman hias dengan menciptakan budaya jaringan, yaitu sistem berbasis teknologi yang memungkinkan petani merespons permintaan tanaman hias secara merata dan massal.
“Di negara lain, tanaman hias dalam negeri memang lebih mahal, karena pasokannya sedikit, tapi permintaannya tinggi. “Selain itu, tanaman hias juga dianggap musiman, padahal bisa serius dikembangkan menjadi industri permanen,” kata Ade.
Ia mencontohkan Belanda yang saat ini memasok 47 persen tanaman pot dunia. Oleh karena itu, Ade ingin membuat Minaqu. Ia juga mendorong petani mitra Minaqu mengembangkan varietas baru untuk menghindari kejenuhan pasar.
Saat ini Minaqu telah berkembang dan bekerja sama dengan ratusan petani untuk menanam dan membudidayakan tanaman pilihan.
Inilah kisah inspiratif pengusaha UMKM karya Ade Wardhana Adinata, pendiri Minaqu.
(Nadya Kurnia)