Aset BSI (BRIS) Tembus Rp360 Triliun, Tumbuh 48 Persen dalam Tiga Tahun

IDKSChannel – PT Bank Siariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) mengalami pertumbuhan aset sebesar 48 persen selama tiga tahun terakhir.

Aset BSI mencapai Rp360,85 triliun pada kuartal II 2024. Pencapaian tersebut menjadikan BSI sebagai pemimpin bank menengah.

“Pertumbuhan aset yang solid ini menjadi bukti BSI sebagai bank syariah mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif.” Selain aset, berbagai indikator utama seperti DPK, laba bersih, dan rasio CASA BSI juga tumbuh positif dan stabil, kata CEO BSI Harry Gunardi dalam keterangannya, Minggu (29/09/2024).

Pada akhir tahun 2020, aset BSI mencapai Rp 239 triliun. Kemudian pada akhir tahun 2023, aset BSI meningkat menjadi Rp353 triliun. Hal ini menunjukkan BSI mampu berkembang pesat untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

BSI berhasil mempertahankan kinerja keuangan dan bisnis yang sehat dan kualitatif selama triwulan II tahun 2024, di tengah kondisi makroekonomi yang penuh tantangan. Hal ini ditandai dengan kenaikan suku bunga utama seperti BI rate yang dinaikkan menjadi 6,25 persen pada awal kuartal II-2024 untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupee.

Pencapaian kinerja tersebut antara lain merupakan hasil kegigihan manajemen dalam menerapkan strategi bisnis perusahaan untuk fokus pada pertumbuhan berkelanjutan di segmen ritel, konsumer, dan UMKM, baik dari sisi aset maupun pembiayaan. 

Saat ini komposisi dana bunga rendah sebesar 62,05 persen, sedangkan struktur pendanaannya sebesar 71,73 persen pada segmen ritel dan konsumer, termasuk UMKM. Di sisi lain, baik overhead maupun kualitas kredit tetap terjaga dengan baik.

Heri menambahkan, di tengah ketatnya likuiditas pasca kenaikan suku bunga acuan, BSI masih mampu meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 296,70 triliun atau meningkat 17,50 persen. 

Selain itu, kinerja tabungan meningkat 16,09 persen menjadi Rp128,78 triliun, dimana sekitar 39 persen atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan Wadia dimana perseroan tidak menawarkan bagi hasil untuk mampu menjaga tingkat biaya dana.

Likuiditas BSI juga tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah nasabah yang mencapai 20,46 juta pada Juni 2024. Likuiditas yang solid menopang kinerja keuangan BSI yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional dengan tetap menjaga kualitas. 

Per Juni 2024, pendanaan BSI mencapai Rp257,39 triliun, meningkat 15,99 persen year-on-year, sedangkan NPF turun menjadi 1,99 persen (gross), jauh lebih baik dibandingkan Juni 2023 sebesar 2,31 persen.

(DESI ANGRIANI)

Related Posts

Cek Tabel Pinjaman KUR BRI 2025, Besaran Angsuran Sesuai Plafon dan Tenor

TRX NEWS – Simak Kur Bri 2025 Lihat jumlah biaya yang harus dibayar sesuai dengan langit -langit yang diterima. Kur Bri dirancang untuk UKM untuk modal bisnis dan pengembangan bisnis. …

Bank Danamon (BDMN) Imbau Nasabah Hindari Gesek Tunai Ilegal

TRX NEWS – PT BINKA DANAMON INDONESIA TBK (BDMN) menyerukan lebih banyak pendidikan untuk lebih berpendidikan dalam manajemen keuangan bank. Karena tubuh sebenarnya dilarang untuk Badan (OJK) untuk Layanan Bank…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Indonesia dan 3 Negara ASEAN Jadi Mitra BRICS, Dominasi Dolar AS Bakal Tergerus?

Indonesia dan 3 Negara ASEAN Jadi Mitra BRICS, Dominasi Dolar AS Bakal Tergerus?

Transaksi Pengguna QRIS Melonjak 175,2 Persen pada 2024

Transaksi Pengguna QRIS Melonjak 175,2 Persen pada 2024

Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau 

Menghapus Jejak Karbon Merajut Masa Depan Hijau 

Banyak Artis Kehilangan Rumah, Disney Sumbang Rp244,75 Miliar untuk Atasi Kebakaran di LA

Banyak Artis Kehilangan Rumah, Disney Sumbang Rp244,75 Miliar untuk Atasi Kebakaran di LA

Saham Prajogo Pangestu Kompak Melesat, BREN hingga PTRO Naik 5 Persen

Saham Prajogo Pangestu Kompak Melesat, BREN hingga PTRO Naik 5 Persen

Libya dan Italia Teken Kerja Sama di Sektor Infrastruktur hingga Investasi

Libya dan Italia Teken Kerja Sama di Sektor Infrastruktur hingga Investasi