Kali ini TRX NEWS adalah kisah sukses peternak ayam tentang Gofur, seorang peternak milenial asal Kendal. Ia memulainya dengan investasi 1000 ekor ayam dan modal Rp 160 juta. Gofur mencatat terobosannya setahun kemudian. 

Gofur terinspirasi dari ayahnya yang juga suka beternak ayam di halaman belakang. Gofur mengikuti jejak ayahnya dari studinya dan mulai beternak ayam. Perjalanan Gofur diulas di channel YouTube TaniLink. 

Dia memulai dengan sebuah lumbung sederhana, menggunakan tanah peninggalan orang tuanya. Gofur Cafe, gudang, dll. menghabiskan Rp 60 juta untuk konstruksi. Sedangkan anak ayam umur 13 minggu harganya Rp 60 juta. 

Kemudian pakan ayam gelombang pertama membutuhkan Rp 40 juta. Bermodalkan Rp 160 juta, Gofur berhasil mencatatkan laba investasi hanya dalam waktu satu tahun. Dia memperkuat manajemen keuangan. 

“Tapi waktu itu harga masih normal, harga pangan normal. Saya punya strategi yang memungkinkan saya mendapatkan pengembalian modal cepat karena saya distribusikan ke toko-toko. Ada kelebihan yang berbeda dibandingkan outsourcing,” kata Gofur. . 

Strategi memaksimalkan keuntungan dengan jumlah ayam yang sedikit, kata dia, adalah mencari harga jual terbaik. Hal itu dilakukannya saat jumlah ayamnya masih sedikit dibandingkan peternak lainnya. 

Menemukan vendor adalah sebuah tantangan, namun ini merupakan strategi optimalisasi keuntungan yang patut dipertimbangkan bagi petani kecil. 

Setelah mendapatkan kembali modal, Gofur mulai mengembangkan perekonomiannya. Sekarang dia mempunyai 2.500 ayam di tempat tidurnya. Hal ini membuat papannya lebih awet dan tidak mudah rusak oleh hujan dan cuaca basah. 

“Intinya adalah: tiga. Udara, kami menjaga kualitas udara yang baik dan membersihkan kafe dengan cermat. Ayo bersihkan kotorannya. Kedua, kami menggunakan filter air. Ketiga, pakannya, supaya produktif, kita sesuaikan komposisi pakan sehat ayam untuk bertelur, kata Gofur. 

Ini adalah kisah sukses para peternak ayam. 

(Nadia Kurnia)