
TRX NEWS – Menteri Perdagangan (Mendag) Buddhi Santoso merilis ekspor pertanian dan perikanan Belanda Kabupaten Malang.
Kacang -kacang, nila, SAM asap dan seri ekspor kucing asin disertai oleh Pt Bafain Haridra Indonesia, yang terletak di desa Sananreo, Wilayah Turena, Kabupaten Malang, Kabupaten Malang
Menteri Perdagangan mengumumkan serangkaian kacang -kacangan dan produk memancing, seperti Tilapia dan Ekspor Cast, yang menyatakan bahwa pertanian dan perikanan Indonesia menuntut pasar global.
Pemerintah pusat juga bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan ekspor produk MSM, terutama Kabupaten Malang.
“Hari ini kami diekspor, Tamarind Pisces adalah sesuatu yang luar biasa, dapat mengglobal untuk memasuki pasar Eropa Belanda,” kata Buddhi di Santoso, di desa Sananreo, Turen, mengekspor ekspor Kamis sore (19 Januari 2019).
Dia mengatakan dia berdedikasi untuk banyak ekspor produk MSME asing lainnya. Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor adalah menemukan pembeli potensial di luar negeri, yang ada di perwakilan pemerintah.
“Kami membantu kami menjadi perwakilan di luar negeri yang dapat membantu MSM kami menjual di luar negeri. Inilah yang kami lakukan, jadi kami dengan MSM, pada kenyataannya,” katanya.
Di sisi lain, Pt Bafain Haridra Indonesia Indra Dwi, piagam itu, mengatakan bahwa 1.500 kotak dengan 63,2 miliar RP yang diekspor ke Belanda. Menurutnya, dia mengatakan bahwa dalam permintaan tinggi di Belanda dan di banyak Eropa lainnya dia masih tumbuh dalam permintaan tinggi.
“Pasar kacang jalan sebenarnya adalah 10-15 kontainer, kami membutuhkan promosi Belanda, yang pembeli pembeli ikan mempromosikan 6 bulan, yang dapat mencapai 5 ton. Pasar masih sangat luas, wadah tidak dihancurkan,” kata julukannya Gus Indra, serta desa Astrasan.
Gus Indra mengakui bahwa itu meningkatkan nila asin dan produksi ikan merokok untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, karena masih memenuhi kebutuhan pasar ekspor kecil.
Ini sejalan dengan Program Pemerintah Kabupaten Malang (PEMKAB), yang ingin menjadikan Malang REGENGORY sebagai pusat penangkapan ikan nila yang baru.
“Produk tilam asin dan ikan asap Malang Regengory ini masih sangat luas dan dapat ditingkatkan, kami akan memperbaikinya menurut Bupati Nila Regency sebagai Kabupaten Malang,” katanya.
(Febina Ratna)