Serikat Tani: Perlu Reforma Agraria untuk Swasembada Pangan

TRX NEWS -food self -Usufficiy adalah salah satu program yang didorong oleh pemerintah Subianto Prabowo. Menurut presiden Uni Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih penting untuk implementasi reformasi pertanian untuk segera mencapai program.

Henry mengatakan langkah reformasi pertanian harus diambil, mengingat bahwa berdasarkan data, jumlah petani kecil telah meningkat menjadi 16,8 juta dan gini pedesaan 0,7. Data ini menunjukkan ketidaksetaraan pedesaan yang sangat serius.

Henry percaya bahwa reformasi pertanian akan berguna untuk revisi tatanan pedesaan yang tidak adil dengan mendistribusikan tanah kepada pekerja pertanian, petani kecil dan tidak ada tanah di pedesaan dan menyelesaikan konflik pertanian.

“Reformasi pertanian dapat mengatasi masalah kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran. Karena dengan reformasi pertanian, orang dapat bekerja, mereka dapat menghasilkan pangan dan kebutuhan lain untuk secara tidak langsung meningkatkan ekonomi,” katanya ketika berhubungan dengan hari Minggu (10/27/2024).

Henry percaya bahwa surplus pangan dapat dicapai jika orang pertanian sebagai produsen makanan memiliki negara yang merupakan alat produksi. Dia juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk terlebih dahulu melaksanakan reformasi pertanian ini sebagai keadaan signifikan untuk menumbuhkan produksi pangan di Indonesia.

“Meskipun upaya reformasi pedesaan ini merupakan upaya serius karena membutuhkan perubahan yang signifikan, tetapi reformasi pertanian juga merupakan koreksi komprehensif dari model ekonomi kolonial yang masih ada sampai sekarang,” kata Henry.

Selain reformasi pertanian, Henry juga mengatakan bahwa pemerintah segera memaksakan matsuverenity. Ketika negara dan rakyatnya didominasi ketika mengidentifikasi kebijakan pangan domestik, ia tidak bergantung pada intervensi dari negara lain.

“Reformasi Pertanian dan Matsuverenity dapat dilakukan berdasarkan Konstitusi Konstitusi 1945 di Republik Indonesia, pada 1960 -an dan hilangnya MPRRIR no. IX dari tahun 2001 dan UU No. 41/20009 dan hukum.

Henry melanjutkan, hal lain yang harus dilakukan adalah mendorong dan mengembangkan ekonomi kelembagaan berdasarkan lembaga kerja sama. Di sisi lain, ia juga harus mengembangkan sistem pertanian pertanian.

Dia juga menekankan pentingnya menghapuskan hukum Omnibus Cippa dan peraturan/undang -undang lain yang membahayakan petani, seperti legalisasi tanah, kerusakan pangan, kepemilikan makanan dan konversi menjadi penanaman makanan yang berkelanjutan.

(Ferdi Rantung)

Related Posts

Sritex Pailit, Menperin Tegaskan Tak Ada Skema Dana Talangan

Idouchannnael – Pt si sli re re re re ref hurk (srite hurk (srite hurk) atau srite hurk (srite humk) atau srite drite dari er hurk. ​​Departemen Fabin sekarang memeriksa…

Strategi Utama PIS Atasi Tantangan Disrupsi Rantai Pasok Energi Global hingga AI

Exxchannel -Pt Pertaman Work (PIS) telah meluncurkan beberapa strategi utama untuk mengatasi tantangan pasokan energi global. Ini karena pengembangan teknologi untuk mendapatkan krisis poliet distrik internasional. Pis Yoki Junii mengatakan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Kangen Dukungan Suporter, Marselino Tak Sabar Bela Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain

Kangen Dukungan Suporter, Marselino Tak Sabar Bela Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain

Apa Itu Pengangguran Siklis dan Penyebabnya dalam Ekonomi RI?

Apa Itu Pengangguran Siklis dan Penyebabnya dalam Ekonomi RI?

WTO Perintahkan Uni Eropa Stop Diskriminasi terhadap Sawit

WTO Perintahkan Uni Eropa Stop Diskriminasi terhadap Sawit

Anak Usaha Emiten Grup Djarum (TOWR) Kantongi Pinjaman Bank Rp1 Triliun 

Anak Usaha Emiten Grup Djarum (TOWR) Kantongi Pinjaman Bank Rp1 Triliun 

Bank Mandiri (BMRI) Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi

Bank Mandiri (BMRI) Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi

Sritex Pailit, Menperin Tegaskan Tak Ada Skema Dana Talangan

Sritex Pailit, Menperin Tegaskan Tak Ada Skema Dana Talangan