TRX NEWS – “Peluang emas mengintai di setiap sudut, menunggu masyarakat mengambil inisiatif dan menemukannya.”
Kutipan ini disampaikan oleh Greg C. Reid, seorang penulis dan motivator terkenal asal California, untuk memberikan semangat kepada setiap orang agar selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal yang dilakukannya.
Antusiasme serupa juga diungkapkan Ivan Kahyadi yang diangkat menjadi Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk (HSMP) Selasa (23/4/2024) lalu.
“Penunjukan saya sebagai Presiden Direktur menggantikan Gatzelis (Vassilis Gatzelis, Presiden Direktur HMSP periode sebelumnya) merupakan bukti dan bukti bahwa setiap orang di perusahaan ini mempunyai peluang yang sama dan setara.” kata Ivan, Selasa (14/5/2024), saat tampil perdana di media. Produk lokal
Membuka sesi perkenalan diri, Ivan menyampaikan bahwa dirinya merupakan sosok “produk lokal”, mampu berkembang maksimal bersama ekosistem pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), karena sudah lama berada di HM Sampoerna.
Pertama kali bergabung pada tahun 1996, Ivan menghabiskan karirnya di HMSP sebagai Management Trainer.
Dengan skill dan kemampuannya, serta loyalitasnya yang tinggi, perlahan tapi pasti Ivan mulai menduduki beberapa posisi penting.
Misalnya saja pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Organisasi pada tahun 1999-2000, Direktur Market Intelligence pada tahun 2000-2004, Kepala Strategi Penjualan pada tahun 2004-2005 dan Kepala Zona Penjualan selama empat tahun sejak tahun 2005.
Tak berhenti sampai disitu, Ivan bahkan diangkat menjadi manajer komersial di perusahaan induk Philip Morris International (PMI) cabang Malaysia mulai tahun 2009.
Sekembalinya ke Indonesia, Ivan ditunjuk sebagai Sales Project Manager untuk operasional di wilayah Jawa Tengah, sebelum memimpin kinerja penjualan HMSP di Zona Jawa pada tahun 2014.
Puncaknya, pada tahun 2016, Ivan direkrut kembali ke Kantor Pusat (HO) HMSP di Jakarta untuk bergabung dalam jajaran direksi perusahaan, yakni sebagai Direktur Penjualan HMSP.
“Sampai saat itu saya dipercaya jadi CEO. Padahal saya bukan siapa-siapa. Tidak ada yang menjadi produser, produk lokal yang utuh, lulusan di tanah air yaitu Universitas Surabaya (Ubaya),” kata Ivan. Hari pertama
Menurut Ivan, dengan perjalanan karir yang panjang dari “man in the field” hingga bergabung dengan dewan direksi, hal ini merupakan bukti kuat investasi HMSP pada sumber daya manusia (SDM) perusahaan.
Oleh karena itu, menurut Ivan, tidak heran jika mayoritas pegawai HMSP tergolong loyal dan sudah lama bekerja di perusahaan.
Dalam kasusnya sendiri, misalnya, Ivan tercatat sudah mengabdi di HMSP selama 27 tahun hingga saat ini.
“Kenapa betah? Kenapa bisa bertahan lama? Karena setiap hari bagi kami di Saberna selalu seperti hari pertama. Kenapa seperti ini? Karena selalu saja seluruh sumber daya manusia di Saberna diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang, kata Ivan.
Tidak hanya sumber daya manusia karyawan organik perusahaan, HMSP juga memberikan kesempatan pengembangan yang sama kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem industri tembakau di mana HMSP berpartisipasi.
Ivan mencontohkan, sejauh ini setidaknya ada 22.000 petani yang telah dilatih oleh HMSP tentang praktik pertanian yang baik dan maksimalisasi hasil.
Tak hanya itu, HMSP juga memiliki jaringan ritel bernama Sampoerna Ritel Community (SRC) yang dirintis Ivan pada tahun 2016 saat ia menjabat sebagai manajer penjualan.
Ivan menjelaskan, filosofi berkembangnya mitra SRC tidak lepas dari sejarah berdirinya Sampoerna pada tahun 1913 yang juga mengawali aktivitasnya sebagai toko kelontong.
“Saat ini jumlah mitra SRC sudah mencapai 250 ribu dan ke depan akan terus bertambah. Coba kita renungkan sejarah Sampoerna. Seharusnya tidak semuanya, tapi hanya 10 persen (dari total mitra SRC). bisa dikembangkan secara maksimal, kontribusi apa yang kita miliki terhadap perekonomian nasional Kita hanya bisa membayangkan akan berkontribusi pada tiga filosofi Sampoerna
Menurut Ivan, dalam menstimulasi seluruh ekosistem, HMSP memiliki tiga prinsip utama yang menjadi landasan filosofis dalam pelaksanaan seluruh program perusahaan.
Menurut Ivan, ketiga poin tersebut untuk menciptakan peluang dan peluang bagi seluruh pihak di ekosistem Saberna, serta memaksimalkan potensi dan kemampuannya.
Dengan memberikan ketiga peluang tersebut kepada seluruh pihak di ekosistem Sampoerna, Ivan yakin sepenuhnya bahwa setiap orang akan mampu mengembangkan kemampuannya secara maksimal.
“Jadi jangan heran kalau kita tiba-tiba ketemu orang Indonesia. Pegawai kita misalnya Marta yang bulan lalu handal di bagian Litbang Pusat Bisnis PMI (di Swiss). Lalu ada orang kita. Country Leader ( PMI) Di Maladewa bahkan menurut petugas diversifikasi PMI Ibu Mimi Kurniawan adalah teman saya dan sekarang dia berada di level utama di perusahaan induk.
Total, menurut Ivan, saat ini setidaknya terdapat 40 SDM HMSP Indonesia yang bertugas di berbagai negara di dunia melalui jaringan perusahaan induk PMI. Selain itu, terdapat lebih dari 3.000 karyawan Indonesia yang bekerja di cabang-cabang perusahaan, memberikan layanan di berbagai sektor dan bidang bisnis.
Dengan fakta dan data tersebut, Ivan menegaskan bahwa HMSP sangat bertekad untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan terus menjadi versi terbaik dirinya dengan mengedepankan kemampuan sumber daya manusianya dan seluruh ekosistem yang ada di sekitarnya.
Dengan terus dikembangkannya sumber daya manusia secara optimal, kami berharap HMSP sebagai badan usaha dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi perekonomian nasional dan tentunya kehidupan masyarakat.
“Dengan komitmen ini, kami tidak hanya berkontribusi dari Saberna untuk Indonesia selama 111 tahun, namun kami berupaya untuk meneruskan, melanjutkan dan meneruskan selamanya demi bangsa dan negara yang kita cintai. Ini adalah prinsip kokoh yang kami yakini,” tegas Ivan. . (TSA)