Kejar Netralitas Karbon 2030, TBS Energi (TOBA) Jual Dua PLTU Senilai Rp2,27 Triliun

TRX NEWS – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan pelepasan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik Perseroan melalui penjualan saham PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Electric Perdana (GLP).

Divestasi aset dengan total kapasitas 200MW ini merupakan wujud komitmen TOBA untuk mencapai tujuan netralitas karbon pada tahun 2030, melalui inisiatif TBS 2030.

Nilai penjualan saham tersebut dilaporkan sekitar USD 144,8 juta atau jika kurs saat ini Rp 15.710 per dolar AS maka nilai transaksinya setara dengan Rp 2,27 triliun. Dengan adanya dana baru dalam jumlah besar tersebut, diyakini akan berdampak positif terhadap likuiditas Perseroan secara keseluruhan.

Selanjutnya, Perseroan akan memperoleh hasil penjualan dalam bentuk tunai yang lebih besar dari total modal yang digunakan untuk pembangunan kedua PLTU tersebut, yakni sekitar USD 87,4 juta.

Melalui transaksi tersebut, Perseroan akan memperoleh keuntungan tunai selain dividen yang diterima selama PLTU beroperasi. Namun dari sisi akuntansi keuangan, transaksi ini akan mencatat kerugian non tunai sekitar USD 77 juta.

Hal ini disebabkan standar akuntansi PSAK yang mewajibkan registrasi awal pendapatan pembangkitan dan transmisi IPP (Independent Power Producer) dengan skema Build Own Operate Transfer (BOOT) selama 25 tahun sesuai dengan jangka waktu Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PPA) yang berlaku. .

Oleh karena itu, nilai aset yang dicatat dalam pembukuan pada saat transaksi akan mencakup pendapatan masa depan yang belum ditagihkan ke PLN.

“Penjualan ini merupakan bagian dari strategi kami untuk mempercepat transisi Perusahaan menuju bisnis berkelanjutan dan mendukung tujuan kami mencapai netralitas karbon pada tahun 2030. Hasil dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor berkelanjutan, memperkuat struktur permodalan perusahaan, dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham,” kata Direktur TOBA Juli Oktarina dalam keterangan resmi.

Menurut Juli, implementasi rencana transaksi ini tidak hanya akan mempercepat Perseroan mencapai komitmen keberlanjutan TBS 2030 – Menuju Masyarakat yang Lebih Baik 2030. Selain itu, transaksi tersebut juga secara tidak langsung akan membantu Perseroan menciptakan nilai tambah melalui pengurangan utang konsolidasi. . dengan lebih dari 70 persen akan meningkatkan fleksibilitas Perseroan untuk melakukan investasi lebih besar pada sektor bisnis berkelanjutan seperti energi baru terbarukan, ekosistem kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah.

“Langkah ini juga akan meningkatkan akses terhadap sumber pendanaan yang lebih terdiversifikasi, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi pemegang saham Perseroan,” kata Juli.

Juli menjelaskan, transaksi ini diproyeksikan dapat menurunkan emisi karbon Perseroan lebih dari 80% atau sekitar 1,3 juta ton CO2 setara (tCO2e) per tahun, sesuai perhitungan metodologi protokol GRK, dan divalidasi melalui tahap penjaminan terlebih dahulu. oleh auditor eksternal. .

Langkah tegas ini memperkuat komitmen Perusahaan terhadap tujuan iklim global, dan pada saat yang sama menegaskan dedikasinya untuk mendorong tanggung jawab lingkungan jangka panjang.

Lebih lanjut Juli menegaskan, transaksi ini juga akan mengukuhkan Perseroan sebagai pionir dan salah satu dari sedikit perusahaan terkemuka di Indonesia yang telah menunjukkan komitmennya dalam mencapai netralitas karbon.

Bersamaan dengan divestasi tidak langsung saham Perseroan di PT Paiton Energy pada tahun 2021, maka transaksi ini akan memberikan keuntungan lebih dari USD 100 juta, dimana keuntungan tersebut telah dan akan diinvestasikan untuk pengembangan usaha berkelanjutan.

(Topan Sukma)

Related Posts

Biaya Medis Indonesia Termasuk Tertinggi di Asia

Kemenkominfo Targetkan Pemerataan Internet Capai Zero Blank Spot di 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Astra (ASII) Akuisisi RS Jantung Heartology Rp643 Miliar

Astra (ASII) Akuisisi RS Jantung Heartology Rp643 Miliar

Saham Prajogo Pangestu Kompak Pesta, PTRO Melesat 18 Persen

Saham Prajogo Pangestu Kompak Pesta, PTRO Melesat 18 Persen

Kode Transfer BRI ke Mandiri, Cek sebelum Transaksi agar Tidak Salah Kirim

Kode Transfer BRI ke Mandiri, Cek sebelum Transaksi agar Tidak Salah Kirim

Jangan Lupa Cek Harga BBM Non Subsidi Pertamina per 13 November 2024

Jangan Lupa Cek Harga BBM Non Subsidi Pertamina per 13 November 2024

Masuk Pengawasan Bursa, Saham BABY-GGRP Kompak Merah

Masuk Pengawasan Bursa, Saham BABY-GGRP Kompak Merah