TRX NEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaksakan pembentukan Komite Sentral (CCP) di Pasar Keuangan dan Pasar Valuta Asing (PUVA) hal ini merupakan salah satu faktor penting dalam reformasi pasar saham.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan stabilitas sistem keuangan, mengurangi risiko kebangkrutan, namun juga meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar pada pedagang grosir.
Ketua Dewan OJK Mahendra Siregar mengatakan keberadaan CCP akan membawa manfaat bagi sektor jasa keuangan di Indonesia, terutama dalam mengurangi permasalahan utang, serta meningkatkan efisiensi dalam pembersihan dan stabilisasi proses transaksi.
“Dengan penerapan CCP, pasar Indonesia akan lebih terorganisir, stabil, dan dapat diandalkan di mata investor dunia,” kata Mahendra saat peluncuran Central Counterparty di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Sebagai direktur, lanjut Mahendra, OJK selalu memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan G20 dengan model reformasi pasar, termasuk dalam proses pembentukan dan persiapan penerapan CCP.
“Kami mengapresiasi KPEI yang telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir dalam mempersiapkan infrastruktur, regulasi, dan standar operasional dalam menjalankan kiprahnya sebagai CCP,” kata Mahendra.
Selain mengakui komitmen G20, lanjut Mahendra, pembentukan PKC merupakan bagian dari pengembangan pasar keuangan dan valuta asing yang merupakan kewenangan dan wewenang hukum. 4 Tahun 2023 tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Pembentukan CCP di KPEI dilakukan atas dasar kerjasama dan kerja sama yang baik antar berbagai pihak, khususnya Bank Indonesia, kementerian dan organisasi yang berjejaring, OJK, dan industri keuangan.
Tujuannya adalah untuk memastikan efektivitas CCP untuk pengembangan keuangan dan pasar serta operasi yang berkelanjutan. Perjalanan membangun PKC tidaklah mudah dan memakan waktu yang lama.
Harapan kami, KPEI menjadi CCP yang dapat bekerja secara efisien, mencapai standar internasional, dan berperan penting dalam menangani permasalahan pasar di Indonesia. Siapa yang akan menjadi perwakilan CCP, ujarnya.
Sementara itu, bank-bank Indonesia bersama OJK, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan 8 bank yaitu Mandiri, BRI, BNI, BCA, CIMB Niaga, Danamon, Maybank dan Permata resmi meluncurkan Central Counterparty (CCP ). ). ) di Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA) hari ini, Senin (30/9/2024).
Peluncuran tersebut dihadiri oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Senior Destri Damayanti, Ketua DK OJK Mahendra Siregar, Ketua DK LPS Purbaya Yudhi Sadewa serta Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo serta pejabat senior perbankan seperti Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur Jenderal BRI Sunarso, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dan mitra terkait lainnya.
(Febrina Ratna)