TRX NEWS – PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024, dengan penjualan perseroan yang meningkat.
Peningkatan penjualan didukung oleh kenaikan harga karet yang mencapai US$200 per 100 kilogram, menurut data Trade Economy.
Pencapaian angka penjualan yang meningkat signifikan pada kuartal III tahun 2024 menunjukkan bisnis perseroan melawan tren setelah mengalami keterpurukan pasca pandemi Covid-19.
“Selanjutnya, strategi perseroan membangun fasilitas produksi baru memudahkan langkah perseroan mencapai kinerja keuangan sisa tahun ini,” kata CEO PT Maya Agung Latexindo Tbk Engel Stefan, Selasa (8/10). / 2024).
Perusahaan menghadapi kenaikan harga karet yang mencapai level tertinggi dalam 5 tahun (ATH) dan menyebabkan kekurangan bahan baku.
“Perusahaan akan melengkapi fasilitas konstruksi barunya dengan teknologi produksi pada awal tahun 2025, yang meliputi shunting otomatis, pengepakan otomatis, dan pengemasan otomatis untuk penggunaan bahan baku secara tepat dan efisiensi di sisi produksi. Engel: “Saat ini kami menghadapi kelebihan pasokan dan kekurangan. “Dengan mengoptimalkan penggunaan resin sebagai bahan baku ekspos.”
Memanfaatkan laju pertumbuhan harga ban global, ia berharap bisa mencapai target penjualan dan laba yang ditetapkan perusahaan.
“Dari segi harga jual, dengan kenaikan penjualan lebih dari 50 persen dari TW1 dan TW2, TW3 ada sedikit penurunan dan pasti akan kami penuhi proyeksi di prospektus,” ujarnya.
Sementara itu, manajemen SURI akan mempercepat penyelesaian pembangunan fasilitas manufaktur yang saat ini beroperasi. Jika dibangun, fasilitas tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi SURI, menurut Engel.
Penyelesaian gedung ini mencakup peningkatan daya dari 3 mega menjadi 6 mega. Seiring kemajuan teknologi, jumlah listrik yang dibutuhkan juga meningkat. Terkait peningkatan kapasitas produksi, Engel menjelaskan, saat ini kapasitas masing-masing lini saat ini 8-10 juta keping per bulan, dan setelah menggunakan teknologi baru menjadi 25 juta keping per bulan.
Setelah fasilitas produksi baru beroperasi, target kapasitasnya akan menjadi 1 miliar unit per tahun. Berdasarkan produksi. Namun harus diimbangi juga dengan sisi penjualannya bukan? “Jangan sampai persediaan menumpuk dan terjual habis,” ujarnya.
Perseroan meyakini pembangunan fasilitas produksi baru tersebut akan selesai pada akhir tahun 2024, sehingga diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun depan dan berkontribusi pada produksi sarung tangan medis.
(kunti famhar berpasir)