TRX NEWS – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan Forum Bisnis Industri Hilir Kelapa Sawit Indonesia untuk mempromosikan produk hilir kelapa sawit di pasar internasional.

Bertempat di Jakarta pada Kamis (10/10/2024), kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara industri hilir kelapa sawit dengan pembeli asing, serta mendorong praktik berkelanjutan dalam industri kelapa sawit.

“Indonesia adalah pemain minyak sawit terkemuka di dunia, menyumbang 59 persen produksi minyak sawit mentah (CPO) global,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansuri dalam pidatonya.

“Industri kelapa sawit juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial, terutama dalam pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Di sisi lain, kelapa sawit menghadapi tantangan besar, terutama hambatan perdagangan yang tidak adil, seperti kebijakan Uni Eropa mengenai Pengelolaan Deforestasi (EUDR). Terhadap hal tersebut, Pahla menekankan pentingnya kerja sama antar negara berkembang.

Forum bisnis tersebut dihadiri oleh 128 peserta, termasuk calon pembeli dari 18 negara di berbagai sektor dan pelaku industri kelapa sawit nasional.  

Forum bisnis ini memungkinkan pengusaha nasional dan asing untuk melakukan one-to-one business match, khususnya di empat bidang utama, yaitu produk oleofood dan fitonutrien, produk-bahan oleokimia dan bio, produk energi terbarukan, dan produk pupuk hayati dari kelapa sawit. sebuah produk sampingan. 

Peserta asing juga berkesempatan mengunjungi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) untuk memahami pekerjaan eksplorasi dan produksi minyak sawit, termasuk memenuhi standar keberlanjutan. 

Kelapa sawit merupakan komoditas andalan Indonesia yang menyumbang 3,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan 33,72 persen ekspor nasional. Selain itu, sektor kelapa sawit mempunyai dampak yang signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mengurangi kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 16 juta pekerja. (Pertunjukan Dwi Angoro)