TRX NEWS – PT Bank DKI optimistis bisa meluncurkan penawaran umum perdana (IPO) yang tertunda.
Direktur Utama Bank DKI Agu N Widodo mengatakan sebelum IPO, perseroan akan menyelesaikan pembentukan kelompok usaha perbankan atau KUB dengan Bank Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Setelah itu lihat kembali kemungkinannya (IPO),” kata Agus saat ditemui di Grand Hyatt Jakarta, Senin (14/10/2024).
Meski demikian, Inarno Jajadi, Direktur Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Pertukaran Karbon OJK, menilai bank daerah mempunyai peluang besar untuk melakukan IPO. Pasalnya, banyak BPD yang mencatatkan kinerja positif dengan aset yang memenuhi persyaratan OJK.
Ia juga belum bisa membeberkan lebih detail mengenai calon emiten di bursa. Namun, ada dua sektor keuangan yang akan segera mencatatkan sahamnya pada Oktober 2024.
Bank DKI juga sudah merencanakannya (masuk dalam pipeline), tapi sepertinya masih ada penundaan, kata Inarno.
Bank DKI berencana melakukan penawaran umum perdana sebesar Rp 2,25 triliun hingga Rp 3 triliun atau USD 150 juta hingga USD 200 juta.
Saat itu, Bloomberg memberitakan, IPO paling cepat dilakukan pada 2023 dengan menunjuk empat perusahaan sekuritas, BCA Sekuritas, CIMB Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan Mirae Asset Sekuritas.
Sebagai informasi, BPD lain seperti PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT BPD Jawa TImur Tbk (BJTM), dan PT BPD Banten Tbk (BEKS) sudah tercatat di bursa.
(DESI ANGRIANI)