TRX NEWS – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) merilis hasil kinerja sembilan bulan pertama tahun 2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan (LK) yang diterbitkan perseroan, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau anak usahanya SIG terbukti mampu beroperasi dengan stabil di tengah kesulitan industri semen di Tanah Air.
Dari sisi penjualan misalnya, SMBR masih mampu mencatatkan pertumbuhan hingga 1,54 juta ton pada kuartal III 2024.
Pertumbuhan ini terjadi meski terjadi penurunan permintaan semen dalam negeri yang turun sekitar lima persen.
Penurunan tersebut terutama terjadi pada segmen semen lapis yang mengalami tekanan akibat perekonomian yang berdampak pada konsumen energi.
Sementara dari sisi keuangan, pendapatan SMBR periode berjalan tercatat Rp 1,4 triliun, pendapatan tahun berjalan mencapai Rp 35,6 miliar, dan EBITDA 256,8 miliar.
Menurut Vice President Corporate Secretary SMBR Hari Liandu, kinerja penjualan yang baik ini merupakan hasil upaya perseroan dalam memperkuat jaringan distribusi, meningkatkan efisiensi operasional, dan fokus pada kebutuhan bisnis di wilayah Sumsel dan sekitarnya.
“Kami tetap optimis dan akan terus berkinerja baik meskipun ada persaingan pasar dan memperkuat kemitraan dengan SIG sebagai induk perusahaan kami,” kata Hari dalam keterangannya, Jumat (11/1/2024).
Menariknya, pada 7 Juni 2024, Pefindo menaikkan peringkat SMBR dari idA+ menjadi idA yang mencerminkan kinerja bisnis dan keuangan yang kuat.
Saat ini, kata Hari, pihaknya telah berperan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan menyediakan semen untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan Jalan Telepon Seksi 4 Jambi dan PLTU Lahat, serta banyak proyek konstruksi. penting bagi pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
Dari sisi keberlanjutan, SMBR terus melakukan inovasi dengan meningkatkan laju perpindahan panas (TSR) dengan menggunakan bahan bakar alternatif ramah lingkungan, termasuk penggunaan tanaman kalindra merah sebagai biomassa.
Pabrik ini dimaksudkan untuk mengolah bahan bakar lain untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi semen.
“SMBR kini telah menanam 972 tanaman kalindra merah, dengan target hingga akhir tahun sebanyak 1.500 tanaman yang mampu menyerap CO₂ hingga 75,93 ton dan berkontribusi pada pengurangan karbon monoksida,” kata Harry. .
Di penghujung tahun 2024, kata Hari, SMBR berharap bisa menutup tahun dengan hasil yang baik, fokus pada penguatan kerja pokok dan latihan kembali agar bisa bersaing.
“Dengan terus meningkatkan efisiensi dan membangun sinergi, kami yakin akan mampu mengatasi banyak tantangan dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” kata Hari.
(Topan Sukma)