TRX NEWS – Bentuknya seperti lonceng, buahnya kental, banyak airnya, dan rasanya manis. Itu sebabnya orang menyukai jambu biji citra. Produk ini merupakan salah satu produk petambak air kualitas terbaik yang populer di Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Setelah ditelusuri, bibit Jambu Citra yang ditanam di Desa Menawan bukanlah bibit yang umum di daerah tersebut. Siswadi, salah satu warga yang merupakan petani tradisional di Desa Menawan mengamini. Ia bercerita, di desanya terdapat sejenis jambu air cincalo.
“Awalnya jambu cincalo tumbuh di desa kami, namun pasarnya kurang diminati. Kemudian para petani di desa kami berkreasi dan pergi ke daerah Salaman, Magelang untuk membeli bibit. Awalnya, mereka tidak mengetahui jenis jambu biji tersebut. sampai akhir tanamannya ternyata jambu citra” yang laris manis di wilayah jakarta. Akhirnya warga yang berprofesi sebagai petani padi, gula, dan jambu cincalo beralih menanam jambu citra,” kata Siswadi dalam keterangan resmi, Selasa (15/10/2024).
Di Desa Menawan, hampir semua orang mempunyai pohon jambu citra yang jumlahnya kini mencapai ribuan, dan Siswadi salah satunya. Berdasarkan pengetahuannya, Siswadi mengajukan permohonan Pinjaman Masyarakat (KUR) ke BRI untuk melindungi pohon jambu citra yang digunakannya untuk membeli pupuk dan pengendalian hama. Bagi pria berusia 43 tahun ini, pohon Jambu Citra perlu dirawat dengan baik.
Kita tanam pohon dan bunganya dengan jarak sekitar 20 cm agar buahnya lebih banyak. Lalu kita bungkus jambu biji dengan plastik sebelum dipanen,” kata Siswadi.
Selain membeli pupuk dan pestisida, ia juga menggunakan KUR dari BRI untuk membeli jaring perangkap predator jambu citra, kelelawar. Perlahan tapi pasti. Kurang lebih enam tahun ia menjadi petani jambu citra, Siswadi juga menerima KUR dari BRI.
Awalnya Siswadi hanya menanam 50 pohon Jambu Citra. Namun melihat tingginya permintaan pasar dan peluang usaha, Siswadi kini memiliki sekitar 150 pohon jambu citra. Dengan sekali panen dari ratusan pohon, Siswadi bisa menghasilkan hampir tiga ton Jambu Citra.
Panennya terlihat bagus, namun bukan berarti Siswadi tidak gagal dalam bekerja. Tidak sekali, tidak berkali-kali. Bagi Siswadi, satu kekalahan bukan berarti kalah selamanya.
Gagal panen, menurut Siswadi, biasanya disebabkan oleh gangguan hama yang menyebabkan tanaman membusuk, busuk, dan bercak. Terutama karena cuaca, hujan dan terkadang panas.
“Kalau tidak disemprot, hama akan menyerang dan buah mudah busuk. Kalau tidak segera dibiarkan, akan menular ke anakan lain yang sehat. Ratu gagal karena hitam dan busuk. Pengumpul yang melakukan ‘. I mau karena hadiahnya kecil sekali, suatu malam dia membawanya “Ale Jakarta busuk,” kata Siswadi.
Kini, setiap panen 2-3 kali dalam setahun, Siswadi selalu menjual hasil panennya ke gudang alias pengepul Jambu Citra di rumah untuk didistribusikan di Jakarta, seperti Kramat Jati, kawasan Ceger, Poris. , dan pedagang kaki lima
BRI merupakan operator KUR terbesar di Tanah Air yang selalu siap memberikan dukungan permodalan kepada pelaku UMKM. Hal itu diamini Siswadi, hampir seluruh warga Desa Menawan mendapat bantuan KUR dari BRI.
Melalui BRI, Siswadi berharap kedepannya Jamu Citra lebih dikenal di kota lain dan semakin mudahnya KUR, khususnya bagi UMKM lain yang belum menerimanya. Sebab, menurutnya, KUR bagi petani Citra bisa membantu menekan biaya pemeliharaan.
Manajer Bisnis Mikro BRI, Supari, BRI merupakan bank penyalur KUR terbesar di Tanah Air yang konsisten memberikan dukungan permodalan kepada pelaku UMKM serta memberikan bantuan usaha dalam pengembangan produk dan kegiatan digitalisasi kepada pelaku UMKM.
Hingga akhir Agustus 2024, BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta peminjam UMKM dengan total Rp 126,12 triliun. Penyaluran KUR BRI setara dengan 76,44 persen dari total target penyaluran sebesar Rp 165 triliun pada tahun 2024.
Jika dirinci, penyaluran KUR BRI mayoritas terutama pada sektor produksi sebesar 59,41 persen. Sektor manufaktur tersebut meliputi pertanian, perikanan, industri dan jasa lainnya. Di sisi lain, BRI juga berhasil menjaga kualitas penyaluran KUR. Hal ini tercermin dari rasio NPL KUR yang berada pada kisaran 2,31 persen.
Penyaluran KUR yang dilakukan BRI merupakan wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian negara. Dengan suku bunga yang rendah dan syarat yang mudah, KUR BRI berharap dapat memberikan lebih banyak akses pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
(Rahmat Fiansyah/ADV)