TRX NEWS – Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5,1% hingga 5,2% pada tahun 2025 di tengah prospek ketidakpastian global.
Demikian prediksi PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau Chief Economist BSI (BRIS), Banjaran Surya Indrastomo.
Dikatakan ada kemungkinan kenaikan inflasi sebesar 0,4% dan penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,1% seiring dengan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada tahun 2025.
“Faktor pendukung perekonomian nasional pada tahun 2025 antara lain adalah inflasi yang tetap terkendali pada kisaran sasarannya, mendukung daya beli dan permintaan domestik terhadap risiko lemahnya permintaan eksternal,” ujarnya Banjaran dalam Perspektif Ekonomi Syariah 2025. Senin ( 23). ). /12/2024).
Banjaran menilai formula program quick win pemerintahan Prabowo-Gibran berpotensi mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang, antara lain melalui industri makanan dan minuman, penyediaan makanan dan minuman, pendidikan, dan layanan kesehatan.
“Sektor berbasis sumber daya alam dan manusia serta sektor terkait infrastruktur dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025,” kata Banjaran.
Sedangkan untuk perekonomian global, kata Banjaran, pada tahun 2025 perekonomian dunia diperkirakan akan tumbuh stabil, namun akan sedikit melambat karena semakin besarnya ketidakpastian akibat arah politik Amerika Serikat (AS) dan eskalasi konflik. ketegangan geopolitik, khususnya di kawasan Timur Tengah. .
Di sisi lain, kenaikan tarif impor AS terhadap sejumlah negara yang memiliki surplus perdagangan besar dengan AS, termasuk Tiongkok, berpotensi meningkatkan fragmentasi perdagangan global.
“Ke depan, Tiongkok sebagai salah satu negara yang bisa terkena tarif impor lebih tinggi berpotensi mengalihkan ekspornya ke negara lain yang belum terkena tarif lebih tinggi, seperti Vietnam.” – kata Banjaran.
(Fiki Arianti)