
TRX NEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan potensi cerah pasar derivatif keuangan di tingkat regional, terutama di tenggara.
Innesia masih memiliki tempat besar dalam pengembangan turunan dalam pengembangan negara -negara tetangga, kepala ibukota pasar modal, keuangan turunan dan karbon OJK (PMDK), pendanaan turunan (PMDK).
“Kami menemukan bahwa alih -alih pendanaan turunan dengan cukup baik,” kata Inarno dalam JCC, Jakarta, Selasa (11.11.2025).
Inarno menekankan bagaimana negara -negara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura telah mengembangkan pasar turunan mereka sebagai bagian penting dari struktur pasar modal mereka.
Menurutnya, di Thailand, derivatif menunjukkan 16 % dari pendapatan baru, sementara ekuitas menyumbang 30 % dari total pendapatan pertukaran Thailand.
Malaysia menunjukkan tren yang sama dengan turunan 15 %, sedangkan ekuitas menyumbang hingga 45 %.
Singapura memiliki proporsi yang seimbang di mana derivatif dan ekuitas menyumbang 27 % dari pendapatan baru.
“Singapura menarik. Turunannya adalah 27 persen, ekuitasnya memiliki omset 27 persen. Jadi sama antara modal dan turunannya,” kata Inarno.
Melihat bab ini, kata Inarno, OJK memandu pengembangan industri turunan yang sejalan dengan program pemerintah dan diharapkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami pasti akan mengarahkannya untuk mendukung program pemerintah dan, tentu saja, untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Sebagai bagian dari fase strategis, OJK sekarang dengan Barang Koordinasi Badan Perdagangan Masa Depan (BAPPEBTI) dalam transfer produk keuangan derivatif dan operator bisnis.
OJK telah menerbitkan No. 1 2025 OJK Regulation (POJK), yang mendukung peraturan industri turunan. Peraturan ini berisi langkah -langkah prinsip empat bulan dan lisensi bisnis yang relevan dalam dua tahun.
(Fiki Ariyanti)