Terungkap! Ini yang Bikin Warga Tuban Jadi Miliarder Dadakan

TRX NEWS – PT Pertamina Rosneft Processing and Petrochemical bersama Rosneft PJSC sedang mengerjakan proyek Grassroot Refinery (GRR) di Kilang Tuban, Jawa Timur. 

Perkembangan tersebut membuat heboh media sosial karena warga di sana membeli ratusan mobil baru sebagai imbalan atas tanah yang mereka jual. Warganya tiba-tiba menjadi miliarder baru karena selain membeli mobil, mereka juga membeli tanah dan merenovasi rumah. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kilang Tuban nantinya akan memberikan tambahan pasokan bahan bakar berkualitas tinggi, LPG, dan kebutuhan kimia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

Dengan dibukanya Kilang Tuban pada tahun 2026, maka kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari kilang itu sendiri dan tidak perlu melakukan impor. 

Kilang yang ditargetkan selesai pada tahun 2026 ini merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari yang menghasilkan 30 juta liter minyak per hari untuk bensin dan solar, kata Nicke. dari situs resmi Pertamina, belum lama ini. 

Selain itu, Kilang Tuban akan memproduksi jetfuel sebanyak 4 juta liter per hari dan produksi petrokimia sebanyak 4,25 juta ton per tahun. 

Tuntun Tuban dirancang memiliki kapasitas pengolahan awal hingga 15 mmta yang sebagian akan mengolah petrokimia seperti 1 mmta produk etilen dan 1,3 mmta hidrokarbon aromatik. 

Dijelaskannya, pembangunan pabrik udara Tuban saat ini sudah memasuki tahap awal yakni membangun hampir 328 hektare lahan dan merestorasi lahan abrasi seluas 20 hektare. 

“Saat ini dalam tahap awal pengembangan, sebanyak 271 pekerja lokal Tuban dipekerjakan oleh Pertamina,” ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Desa Sumurgeneg, Kecamatan Jenu, Gianto mengatakan, jumlah mobil yang dibeli warganya sebanyak 176 unit. 

“Satu rumah ada 2 sampai 3 mobil baru. Yang diserang kemarin 17 mobil. Semuanya baru, dikirim dari Surabaya dengan polisi. Jadi totalnya 176. Belum termasuk yang bekas,” kata Guru Desa Gianto . . 

Menurut dia, pembelian mobil tersebut dilakukan warga secara berkelompok. Oleh karena itu, merek mobil yang Anda beli juga seragam. “Semuanya merek Toyota,” ujarnya. 

Mobil itu dibeli tak lama setelah warga mendapat uang ganti rugi lahan melalui transportasi. Di Desa Sumurgeneng, lanjutnya, sekitar 280 warga atau pemilik lahan terkena dampak proyek produksi minyak tersebut. Seluruh warga sepakat menjual tanahnya untuk mengembangkan proyek nasional ini. 

“Warga Sumurgeneng semuanya sepakat menjual tanahnya untuk pembangunan kilang minyak,” kata kepala desa yang juga membeli mobil baru Avanza berwarna putih itu. (FHM)

Related Posts

Sektor Tambang Logam Masih Dijagokan, Pilih TINS atau NCKL?

IDEXCHANNEL – Lapangan penyerap logam masih menjadi analis favorit serta kemungkinan memulihkan harga timah dan meningkatkan nikel zat besi (NPI). Kinerja PT TB (Berita) dan PT Trimgah Bang Parsada TB…

Cara Ganti Kartu Kredit Mandiri Expired, Begini Langkah Mudahnya 

TRX NEWS – Cara Mengubah Kartu Kredit yang Kedaluwarsa Jika kartu Anda mencapai periode kedaluwarsa.  Kartu yang melebihi periode mandir -kreditcardbank yang kadaluwarsa (dinyatakan oleh valid dengan nomor kartu depan),…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

3 Tips Menghadapi Unusual Market Activity ala Motion Trade

3 Tips Menghadapi Unusual Market Activity ala Motion Trade

Tiket Laga Kandang Timnas Indonesia di AMEC 2024 Habis Terjual!

Tiket Laga Kandang Timnas Indonesia di AMEC 2024 Habis Terjual!

Industri Kreatif Totebag Bandung Ini Sukses Tembus Pasar Nasional

Industri Kreatif Totebag Bandung Ini Sukses Tembus Pasar Nasional

IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Masih Tertekan Imbal Hasil Treasury AS

IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Masih Tertekan Imbal Hasil Treasury AS

Ini Jurus BRI Finance Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ini Jurus BRI Finance Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Naik Rp10.000, Tembus Rp1.508.000 per Gram

Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Naik Rp10.000, Tembus Rp1.508.000 per Gram