TRX NEWS – Siapa sangka rumput laut menjadi bagian dari cerita besar Dusun Semaya yang terletak di Desa Suana, Nusa Penida, Bali, sejak tahun 2012? Bahkan saat ini kualitas rumput laut tetap terjaga dan harga di pasaran stabil.
Dalam upaya menjaga kapasitas produksi dan kualitas produk rumput laut, masyarakat Dusun Semaya membentuk kelompok petani rumput laut. Nyoman Sudastra, Ketua Klaster I, menjelaskan, kelompok ini dibentuk untuk menyatukan suara para petani rumput laut dengan tetap menjaga kualitas hasil dengan menyiapkan lahan dan mencari benih yang berkualitas.
“Kami memilih benih yang berkualitas dan mempersiapkan lahan dengan cermat agar pertumbuhannya optimal. Panen biasanya dilakukan setiap bulan, namun bisa lebih sering tergantung luas lahan yang kami kelola,” ujarnya, Jumat (4/10). 2024).
Ia menjelaskan, sebagian besar warga pemukiman Chamoy kini membudidayakan rumput laut, dan pendapatan dari budidaya tersebut berdampak positif bagi perekonomian setempat. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga aktif dalam bercocok tanam. Misalnya Ni Wayan Sari Warningsih, anggota klaster yang inovatif mengolah rumput laut menjadi produk bernilai tambah seperti kerupuk rumput laut.
Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi, sebagian besar petani rumput laut mendapat dukungan permodalan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Tak hanya itu, petani juga akan mendapatkan edukasi dan kemudahan bertransaksi keuangan melalui BRImo.
Sudastra berterima kasih atas dukungan BRI dalam memperluas fasilitas pendukung produksi seperti jaring dan tali, yang akan sangat membantu kelompok tersebut dalam meningkatkan kapasitas produksi rumput lautnya.
“Dengan menggunakan BRImo untuk transaksi penjualan dari pabrik, remittance melalui BRImo juga bermanfaat bagi eksportir. “Jujur kalau bicara permodalan dari BRI, saya sering bilang BRI adalah bapak kedua saya yang sudah membantu saya semua bisnis saya karena mereka membantu saya ketika saya memulai bisnis saya,” katanya. .
Secara terpisah, Direktur Superi Bisnis Mikro BRI menyampaikan, klaster usaha merupakan peluang bagi kelompok-kelompok usaha yang dibentuk berdasarkan usaha sejenis di wilayah yang sama untuk menciptakan kedekatan dan kerjasama dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha para anggotanya.
Hingga akhir Agustus 2024, BRI telah mencatat 32.449 klaster usaha yang tergabung dalam program My Life My Cluster. BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 2.000 pelatihan dalam program ini.
Pak Supari menambahkan, program Klaster Hidupku merupakan salah satu bentuk strategi yang mengedepankan pemberdayaan. “Secara keseluruhan, strategi usaha kecil BRI pada tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan dibandingkan penyaluran kredit. Sebagai bank yang menyasar pelaku UMKM, BRI akan mengembangkan kerangka pemberdayaan mulai dari tahap dasar hingga integrasi dan interkoneksi,” kata Supari.
(Terima kasih kepada tunanganku/ADV)