TRX NEWS – PT Indonesia Infrastructure (IIF) bekerja secara resmi dengan PT Polytama Propindo (Polytama) dengan distribusi keuangan senilai 38,55 juta dolar.
Dengan asumsi nilai tukar dolar Amerika terhadap rupee 16190 IDR per dolar AS, nilai pendanaan adalah 624.144 miliar IDR.
Menurut Rizaki Paribadi Hassan, direktur eksekutif sementara IIF, sumber daya keuangan didukung untuk pengembangan proyek dengan pipa dan tangki bola dengan kapasitas 3.000 ton dengan fasilitas yang sesuai.
Dalam pernyataan resminya pada hari Senin (30/12/2014), Rizaki mengatakan: “Sinergi antara IIF dan Polytam sejalan dengan peraturan pemerintah (hal) no. 66/2019 untuk memperkuat dan mengintegrasikan industri petrokimia domestik.”
Menurut Rizko, proyek memperkuat rantai pasokan Polytam dan mengarah ke sistem terintegrasi, yang meningkatkan posisi polythamics dalam industri petrokimia.
Kami sangat menghargai kepercayaan dan dukungan untuk sopan santun untuk implementasi Proyek Polypropilene Balongan (PPB). Kami berharap sinergi akan memperkuat antara kedua belah pihak di masa depan untuk mencapai tujuan bersama. Joko Pranoto, CEO Plateaama, pada kesempatan ini.
Menurut Jokou, Rencana Pengembangan Bisnis juga sesuai dengan perintah Presiden Indonesia Praboo Soboan untuk mengoptimalkan industri petrokimia di negara itu untuk mengurangi kebutuhan mengimpor polypropylene domestik (PP).
Ini tidak dapat dipisahkan dari kondisi yang pada tahun 2023. Tahun, kebutuhan dan permintaan untuk PP di pasar Indonesia akan terus mendominasi produk impor.
“Kerjasama ini adalah contoh obyektif dari sinergi yang kuat dalam memberikan rencana pemerintah untuk menciptakan sektor energi independen untuk memperkuat daya saing industri nasional,” kata Joko.
(Sukma Storm)